Asal Muasal Kampung Makassar di Jakarta Timur

MEDIAWARTA.COM – Di Jakarta Timur, ada sebuah wilayah yang dinamakan Kampung Makassar, meliputi wilayah Kelurahan Makassar, dan sebagian dari wilayah Kelurahan Kebon Pala, Kecamatan Kramat Jati. Disebut Kampung Makassar, karena dijadikan tempat pemukiman orang – orang Makassar. Luas lokasinya adalah 21,64 km².

Sejak tahun 1686, wilayah ini dijadikan tempat pemukiman orang-orang Makassar, dibawah pimpinan Kapten Daeng Matara. Mereka adalah para tawanan perang yang dibawa ke Batavia (nama Jakarta dahulu), setelah kerajaan Gowa dibawah Sultan Hasanuddin tunduk kepada penjajah VOC, selepas perang Makassar di abad ke-17.

Perjanjian Bungaya yang mengakhiri Perang Makassar menyebutkan, Gowa harus mengirimkan 1.000 budak pria dan wanita ke Batavia, sebagai tanda tunduk.

Awalnya orang-orang tersebut diperlakukan sebagai budak di Batavia. Kemudian mengingat krisis pasukan serdadu VOC, orang-orang Makassar yang dikenal sebagai petarung ini, dijakan pasukan bantuan, dan dilibatkan dalam berbagai peperangan yang melibatkan kompeni VOC di berbagai nusantara. Diantaranya sempat ikut diterjunkan melawan perang Diponegoro (1725-1730).

Pada tahun 1673 mereka ditempatkan di sebelah utara Amanusgracht, yang kemudian dikenal dengan sebutan Kampung Baru. Mungkin merasa bukan bidangnya, tanah di Kampung Makassar itu tidak mereka garap sendiri, melainkan disewakan kepada pihak ketiga, dan akhirnya jatuh ke tangan Frederik Willem Preyer. Dia adalah salah seorang tuan tanah Batavia kala itu. Pada tahun 1910 pasukan orang Makassar oleh Daendels secara administrative digabungkan dengan pasukan Bugis. (berbagai sumber)

Dwi Rahayu

Comment