MEDIAWARTA, TAKALAR – Para petani di Kelurahan Bonto Lewang, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, kini menuai manfaat besar dari program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) untuk mesin pompa air mereka. Inisiatif ini memberikan solusi hemat dan ramah lingkungan dalam mengairi lahan pertanian yang mereka garap.
Memanfaatkan gas LPG 3 kg sebagai bahan bakar alternatif, para petani mampu mengurangi biaya operasional secara signifikan. Beberapa petani lokal memanfaatkan mesin pompa berbahan bakar gas ini untuk menyiram tanaman sayur, seperti bayam, kangkung, dan kacang panjang, dengan biaya yang jauh lebih ekonomis dibandingkan penggunaan bensin.
“Pakai gas LPG 3 kg ini betul-betul terasa bedanya, jauh lebih hemat. Biasanya sekali siram bisa hampir Rp 50.000 pakai bensin, sekarang cukup satu tabung gas, bisa dipakai berhari-hari,” ujar Baharuddin, petani setempat yang bersyukur atas efisiensi ini.
Tak hanya membawa dampak ekonomi, penggunaan BBG juga mengurangi emisi karbon, yang selaras dengan langkah pemerintah menuju pertanian berkelanjutan. Program ini pun diharapkan dapat memperbaiki taraf hidup petani dengan biaya produksi yang lebih rendah dan mendukung keseimbangan alam.
Di berbagai daerah Indonesia, Pertamina telah mengkonversi BBM ke BBG ini telah dijalankan dan mendapat sambutan positif dari para petani.
Mereka mengakui manfaat dari segi ekonomi, efisiensi, dan kelestarian lingkungan. Di masa depan, program ini diharapkan semakin meluas, memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan komunitas tani di seluruh negeri.
Comment