MEDIAWARTA, JAKARTA – PT Vale Indonesia Tbk (IDX: INCO) melaporkan kinerja keuangan untuk triwulan ketiga 2024 (3T24) dengan perolehan laba sebelum pajak sebesar AS$229,8 juta.
Meski menghadapi tekanan dari harga pasar yang menurun, PT Vale berhasil mencatat peningkatan produksi dan pengiriman nikel matte yang solid.
Capaian ini mencerminkan ketahanan dan upaya optimalisasi yang dilakukan perseroan di tengah kondisi ekonomi yang menantang.
Pada triwulan ketiga 2024, produksi nikel matte PT Vale mencapai 18.008 metrik ton, naik 9% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya dan 2% secara tahunan dengan capaian produksi sembilan bulan (9M24) sebesar 52.783 ton.
Peningkatan ini didorong oleh optimalisasi kadar bijih nikel dan peningkatan output kalsin melalui efisiensi waktu perawatan di fasilitas pengolahan.
Seiring dengan peningkatan produksi ini, pengiriman nikel matte juga meningkat sebesar 1% secara triwulanan dan 6% secara tahunan.
Meski produksi dan pengiriman meningkat, PT Vale menghadapi penurunan harga realisasi rata-rata nikel matte yang turun menjadi AS$12.948 per ton pada triwulan ketiga, lebih rendah 9% dari triwulan sebelumnya.
Untuk periode sembilan bulan, harga rata-rata mencapai AS$13.262 per ton, yang juga mencatat penurunan 29% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kondisi ini turut berdampak pada EBITDA PT Vale, yang tercatat sebesar AS$46,9 juta, turun dari AS$72,4 juta pada triwulan kedua akibat tekanan harga dan peningkatan biaya konsumsi HSFO selama pemeliharaan fasilitas penggilingan batu bara.
Di sisi keberlanjutan, PT Vale mencapai tonggak penting dengan peningkatan peringkat risiko ESG yang diberikan oleh Sustainalytics menjadi 29,4, mengukuhkan posisinya sebagai satu-satunya perusahaan nikel di Indonesia dalam kategori risiko ESG sedang.
Selain itu, PT Vale menerima Penghargaan Subroto dari Kementerian ESDM atas kontribusinya dalam pengembangan masyarakat, menegaskan komitmen perseroan dalam tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Pada triwulan ketiga, PT Vale menginvestasikan AS$82,4 juta dalam belanja modal, meningkat dari triwulan kedua yang tercatat AS$61 juta. Dana ini dialokasikan untuk mendukung proyek-proyek pertumbuhan dan memastikan keberlanjutan jangka panjang melalui pengembangan tambang.
Hingga akhir September 2024, posisi kas PT Vale mencapai AS$771,2 juta, yang menunjukkan kesiapan perseroan untuk menghadapi tantangan sekaligus meraih peluang dalam sektor pertambangan nikel.
Dengan capaian ini, PT Vale optimis mencapai target produksi tahunan sekitar 70.800 metrik ton nikel matte.
Perseroan juga tengah bersiap untuk memulai penjualan perdana bijih pada triwulan keempat, sambil menunggu persetujuan dari Kementerian ESDM.
Comment