Komitmen Pupuk Indonesia untuk Pertanian Berkelanjutan

Foto: Masyudi Firmansyah/Mediawarta

MEDIAWARTA, MAKASSAR – Pertanian berkelanjutan telah menjadi tema penting pembangunan pada skala global dan nasional. Pada skala global, pertanian berkelanjutan menjadi penting karena pertanian merupakan sumber utama makanan bagi kebanyakan orang di dunia, dan pertanian selama ini juga merupakan salah satu penyumbang utama emisi gas rumah kaca. Jika tidak dikelola dengan baik, pertanian dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengurangi produktivitas lahan di masa depan.

PT Pupuk Indonesia (Persero) sebagai salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pertanian diharapkan berperan dalam produksi pupuk kimia dan pupuk organik, serta menyediakan beragam solusi nutrisi untuk pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman dan kualitas hasil pertanian.

Melalui PT Pupuk Indonesia (Persero) dapat menyediakan pupuk yang berkualitas tinggi, dan PT Pupuk Indonesia dapat terus mengembangkan pupuk yang berkualitas tinggi dan memberikan informasi kepada petani tentang cara menggunakan pupuk tersebut dengan benar. Selain itu mereka pun dapat memberikan edukasi kepada petani tentang teknik pertanian yang efisien seperti penggunaan teknologi pertanian yang ramah lingkungan dan sistem tanam yang sesuai dengan kondisi lokal.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengatakan Sektor pertanian terbukti jadi penyelamat perekonomian pada tahun 2020 atau masa awal pandemi Covid-19. Sektor ini tumbuh positif ketika sektor lain umumnya terperosok.

“Dalam menopang ketahanan tersebut, pupuk sebagai material penting pemenuhan nutrisi tanaman tak bisa dilepaskan kontribusinya,” ungkapnya.

Pandemi membuat banyak negara berusaha mengamankan komoditas untuk kebutuhan domestik. Tak sedikit pelabuhan dikunci guna mencegah penularan virus. Arus perdagangan global tersendat. Namun, ketika guncangan rantai pasok belum reda, pada tahun 2022, perang Rusia dan Ukraina pecah dan membuat suhu geopolitik memanas.

“Di tengah berbagai tantangan itu, pemenuhan kebutuhan pupuk nasional mesti tetap jalan. Pabrik-pabrik pupuk milik badan usaha milik negara (BUMN), di bawah entitas PT Pupuk Indonesia (Persero), menopang pemenuhan itu,” jelas Rahmad.

Hingga semester I-2023 PT Pupuk Indonesia Holding Company (Persero) berhasil mencatatkan volume penjualan hingga 6,6 juta ton.

SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia Wijaya Laksana mengatakan bahwa penjualan itu terdiri dari beberapa sektor. Yang pertama adalah sektor Public Service Obligation (PSO), kemudian sektor komersial dan juga penjualan produk non pupuk.

“6,6 juta ton itu 5,8 juta ton-nya dari penjualan pupuk dan sisanya dari non pupuk,” ungkap Wijaya.

“Untuk volume penjualan Pupuk Indonesia Group di tahun 2023 relatif masih cukup stabil dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu”, tambahnya.

Terkait kendala bahan baku, Wijaya mengatakan sejauh ini sudah tidak ada masalah. Ia menambahkan, pasokan bahan baku cukup lancar dan harga bahan baku juga sudah lebih rendah dibandingkan tahun lalu.

“Tapi fluktuasi harga komoditas dunia cukup berpengaruh terhadap perusahaan,” ungkapnya.

Ia juga menyebut, di tahun 2024 Pupuk Indonesia Group telah merencanakan ekspansi baru yaitu dalam bentuk pembangunan pabrik urea baru di dua provinsi di Indonesia. Yang pertama di Palembang, Sumatera Selatan dan juga di Fakfak, Papua Barat.

Dukung Digitalisasi Petani

PT Pupuk Indonesia (Persero) mendukung upaya perbaikan data dan tata kelola sektor pertanian dengan digitalisasi. Salah satu yang dilakukan Perusahaan adalah melalui aplikasi REKAN yang dapat digunakan oleh distributor dan kios untuk memproses penjualan pupuk retail, komersil, maupun pupuk bersubsidi.

SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia Wijaya Laksana menyebutkan pihaknya telah menjalin kerjasama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali dalam menerapkan aplikasi REKAN.

“REKAN merupakan transformasi bisnis yang dilakukan Pupuk Indonesia pada proses penyaluran pupuk kepada petani terdaftar agar lebih tertata dan terarah sehingga kami mendukung pengembangan sistem digital sektor pertanian,” ungkapnya.

Transformasi digitalisasi melalui REKAN ini dapat diadopsi oleh para mitra Kios Pupuk Lengkap (KPL) guna mempermudah proses penebusan pupuk bersubsidi dari yang sebelumnya dilakukan secara manual. Dengan begitu, REKAN menjadi bagian dalam merapihkan manajemen distribusi, sekaligus meningkatkan fungsi pengawasan.

Aplikasi REKAN ini juga dapat meningkatkan kecepatan proses verifikasi dan validasi laporan penyaluran pupuk subsidi yang diberikan oleh Pupuk Indonesia sehingga dapat dilakukan secara realtime dan mudah.

“Aplikasi REKAN memiliki manfaat seperti memantau jumlah stok pada kios secara real time, mampu beroperasi offline pada wilayah terpencil, dan memudahkan petani dalam menebus pupuk bersubsidi di kios. Maka dari itu, Pupuk Indonesia mendukung digitalisasi sektor pertanian,” tambahnya.

Wujudkan Target NZE

Sejak awal 2023, Pupuk Indonesia sudah menjalin kerja sama dengan banyak perusahaan baik BUMN maupun swasta internasional dalam pengembangan industri hijau di Indonesia. Hal ini juga menegaskan Pupuk Indonesia merupakan BUMN yang memiliki visi sebagai Perusahaan nasional berkelas dunia untuk nutrisi tanaman dan solusi pertanian yang juga mendukung ketahanan pangan serta menjadi pemain utama industri petrokimia nasional.

Adapun langkah yang diambil oleh Pupuk Indonesia untuk mendukung penurunan emisi nasional adalah melalui program dekarbonisasi. Dalam program ini Pupuk Indonesia akan mengembangkan blue ammonia dan green ammonia. Keduanya merupakan sumber energi bersih masa depan, sekaligus menjadi salah satu bentuk diversifikasi usaha Pupuk Indonesia yang mendukung hilirisasi industri petrokimia dan memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional.

Selain itu, upaya hilirisasi industri petrokimia dan pemanfaatan emisi karbon juga dilakukan melalui pengembangan pabrik soda ash. Soda ash ini akan menjadi substitusi impor untuk mendukung industri nasional, seperti keramik, kaca, dan sebagainya.

Upaya mewujudkan industri berkelanjutan juga dilakukan dengan penanaman pohon melalui program Community Forest, hingga pemanfaatan sumber-sumber energi terbarukan dalam mendukung target pengurangan emisi gas rumah kaca. Khusus program Community Forest, Pupuk Indonesia melalui anak usahanya, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) juga mendorong dekarbonisasi melalui perluasan Community Forest. Program ini bagian dari implementasi prinsip Environment, Social, dan Governance (ESG) Perusahaan. Melalui program ini Perusahaan menargetkan penanaman 10 juta pohon hingga tahun 2030.

Direktur Utama Pupuk Indonesia , Rahmad Pribadi mengatakan berbagai upaya telah dilakukan, Pertama, konsepdalam dekarbonisasi adalah dengan low carbon intensity technology (teknologi intensitas rendah karbon). Pabrik yang kurang efisien kami buat efisien agar karbon yang diemisikan berkurang. Kami juga sudah menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), menerapkan co-firing (pencampuran batubara dengan biomassa), hingga mennggunakan kendaraan listrik.

“Kedua, kami menggunakan konsep sirkular ekonomi. Karbon, yang tadinya dianggap emisi/limbah, kami manfaatkan sebagai bahan baku produk yang memiliki nilai tambah lebih tinggi. Contohnya pabrik soda ash (yang sedang dibangun),” jelasnya.

Ketiga,Lanjutnya kami melakukan carbon sequestration dengan melakukan penanaman pohon-pohon. Hingga 2030, akan ada 10 juta pohon yang kami tanam, terdiri dari 6 juta tanaman mangrove dan 4 juta tanaman buah-buahan. Mitra-mitra PKT akan mendapat manfaat dari ini.

“Dalam menanam 4 juta buah-buahan, kami melibatkan masyarakat. Jadi, mereka boleh ambil buahnya, tetapi kami meminta agar pohonnya, sebagai penyerap karbon, dipelihara. Ke depan, kami juga akan mengembangkan clean ammonia dengan karbon yang lebih rendah,” tutupnya.

Comment