MEDIAWARTA, MAKASSAR – Di tengah hiruk-pikuk aktivitas olahraga pagi di kawasan Center Point of Indonesia (CPI) Makassar, Sulawesi Selatan, seorang fotografer bernama Budi Saktia rutin mengabadikan momen-momen terbaik para pelari, pesepeda, hingga keluarga yang berolahraga.
Tak sekadar mengandalkan insting visual, Budi kini memanfaatkan jaringan 5G Telkomsel untuk menunjang kecepatan kerja dan meningkatkan penghasilan dari foto-foto yang dijual lewat aplikasi FotoYu.
Budi mengaku mulai menekuni fotografi olahraga sejak dua tahun lalu, saat melihat tren olahraga publik mulai kembali menggeliat pascapandemi.
Budi mengatakan, Sejak pandemi covid berakhir, sangat sulit mendapatkan job motret, tetapi ada teman yang memperkenalkan dan mengajak foto olahraga, saya pun tertarik menekuninya sampai saat ini.
Budi mengatakan, sejak pandemi COVID-19 berakhir, ia mengalami kesulitan mendapatkan pekerjaan memotret. Namun, seorang teman memperkenalkannya pada dunia fotografi olahraga dan mengajaknya terlibat.
“Saya melihat peluang bagus hingga Saya pun tertarik dan akhirnya menekuni bidang ini hingga sekarang. Masyarakat dari berbagai usia, mulai dari anak muda, dewasa, hingga lansia dan keluarga, rutin beraktivitas di CPI. Itu jadi pasar yang menarik untuk dokumentasi personal lewat foto,” ujarnya.
Menurutnya, tantangan utama dari memotret orang berolahraga adalah perbedaan karakter dan ritme gerakan setiap individu. Dibutuhkan ketepatan momen, teknik, dan juga konsistensi agar hasil jepretan tidak hanya indah, tetapi juga bercerita.
Budi menyebut area patung kuda dan sekitarnya sebagai spot terbaik untuk mendapatkan pencahayaan dan komposisi optimal di CPI.
Namun, kunci utama keberhasilan Budi bukan hanya pada kameranya, tetapi juga pada kekuatan jaringan internet.
Budi membeberkan, bahwa ia mengandalkan penuh jaringan 5G Telkomsel saat harus mengunggah ratusan hingga ribuan foto ke aplikasi FotoYu dalam waktu singkat.
“Kualitas 5G Telkomsel di CPI sangat stabil dan kencang. Upload cepat, pembeli juga bisa langsung melihat dan membeli foto mereka setelah olahraga,” kata Budi.
Budi menuturkan, berkat kecepatan 5G, proses kerja menjadi jauh lebih efisien.
“Kalau dulu saya butuh waktu berjam-jam untuk unggah foto di CPI. Sekarang bisa saya lakukan dengan cepat di lokasi. Hasilnya, penjualan foto saya meningkat drastis dan penghasilan bulanan saya pun stabil untuk kebutuhan keluarga,” ungkapnya, Kamis (31/7/2025).
Ia pun kerap menjadi tumpuan bagi rekan-rekan fotografer lain yang terkendala jaringan.
“Kadang teman-teman di CPI yang sinyalnya kurang bagus minta hotspot dari HP saya. Untungnya jaringan 5G Telkomsel kuat, jadi tetap lancar walau berbagi koneksi,” tambahnya sambil tersenyum.
Tak hanya mengandalkan kamera profesional, Budi juga menggunakan ponsel berteknologi 5G untuk editing ringan dan pengunggahan instan.
Ia menyebut, kecepatan jaringan menjadi faktor kunci dalam menjaga kepuasan pelanggan dan membangun kredibilitas sebagai fotografer olahraga.
Bagi Budi, perkembangan teknologi harus dimanfaatkan maksimal.
“Kalau sekarang sudah ada 5G, kita harus pintar menggunakannya. Saya rasakan sendiri manfaatnya. Foto terjual lebih cepat, pelanggan senang, saya pun punya pemasukan tambahan,” jelasnya.
Kisah Budi Saktia menjadi bukti nyata bagaimana teknologi 5G Telkomsel mampu mendukung produktivitas masyarakat kreatif di era digital.
Dengan kecepatan dan stabilitas jaringan yang handal, para pelaku ekonomi digital seperti Budi bisa tumbuh dan berkembang di tengah persaingan industri kreatif yang semakin dinamis.
Comment