LPS FinLab 2025: LPS Dorong Mahasiswa Sulsel Melek Literasi Keuangan dan Menabung Aman di Bank

MEDIAWARTA, MAKASSAR Dalam upaya memperkuat literasi dan inklusi keuangan di kalangan generasi muda, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melalui Kantor Perwakilan LPS III Wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua menggelar program Forum Inklusi dan Literasi Bersama LPS (LPS FinLab) 2025 di lima perguruan tinggi di Kota Makassar sepanjang Oktober 2025.

Kegiatan ini berlangsung di UIN Alauddin Makassar (UINAM), Universitas Islam Makassar (UIM), Universitas Fajar (UNIFA), Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh), dan ITB Nobel Indonesia. Melalui forum interaktif ini, LPS berupaya menanamkan pemahaman tentang pentingnya mengelola keuangan dengan bijak serta menabung secara aman di lembaga perbankan.

Kepala Kantor Perwakilan LPS III, Fuad Zaen, menekankan bahwa mahasiswa perlu memahami risiko penggunaan produk keuangan agar tidak terjebak pada penipuan atau lembaga ilegal. “Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 menunjukkan indeks inklusi keuangan Indonesia mencapai 80,51%, sementara literasinya baru 66,46%. Artinya, masih ada masyarakat yang rentan terhadap produk keuangan ilegal,” jelasnya.

Selain meningkatkan pemahaman, LPS juga memperkenalkan Indeks Menabung Konsumen (IMK) dan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) sebagai instrumen untuk memantau perilaku dan niat menabung masyarakat. Edukasi berkelanjutan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran bahwa menabung di bank jauh lebih aman karena dijamin oleh LPS.

Antusiasme mahasiswa terlihat dari berbagai sesi talkshow dan kuis edukatif yang dikemas menarik. Rektor UIM, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag., mengapresiasi kegiatan tersebut. “Kegiatan ini sangat berharga karena mengajarkan kita untuk mengelola keuangan dengan bijak. Di era modern ini, uang kita tentu lebih aman disimpan di bank daripada di bawah bantal,” ujarnya.

Talkshow LPS FinLab 2025 menghadirkan narasumber dari LPS, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar, dan Bank Indonesia Sulsel, yang membahas peran lembaga dalam menjaga stabilitas keuangan dan mendukung ekonomi syariah. Di setiap kampus, mahasiswa aktif berdiskusi dan menyampaikan pandangan mereka tentang pentingnya literasi finansial sejak dini.

Sementara itu, Deputi Kepala Kantor Perwakilan LPS III, Prayitno Amigoro, menegaskan bahwa menabung di bank dijamin aman hingga Rp2 miliar per nasabah per bank. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya menjadi pengguna produk keuangan, tetapi juga agen literasi yang mampu mengedukasi masyarakat di sekitarnya,” katanya.

Ia menambahkan, LPS juga menjamin simpanan di bank syariah sesuai Fatwa DSN-MUI Nomor 118/2018 tentang Pedoman Penjaminan Simpanan Nasabah Bank Syariah, yang menggunakan prinsip kafalah dalam pelaksanaannya.

Sebagai lembaga independen yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 24 Tahun 2004, LPS memiliki peran vital dalam menjamin simpanan nasabah dan menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Berdasarkan UU Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK), LPS juga akan memegang mandat baru untuk menjamin polis asuransi mulai tahun 2028.

Melalui program edukatif seperti LPS FinLab 2025, LPS berharap mahasiswa Sulawesi Selatan menjadi generasi yang cerdas finansial, sadar risiko, dan percaya diri menabung di bank demi masa depan ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan.

Comment