Telkomsel Hadirkan Koneksi Tanpa Batas di Pulau Samalona, Surga Kecil Makassar yang Menggerakkan Ekonomi Pesisir

Angel, Mahasiswi Universitas Fajar, mengakses aplikasi MyTelkomsel di Pulau Samalona saat berlibur. Foto: Masyudi Firmansyah/Mediawarta

MEDIAWARTA, MAKASSAR – Di tengah birunya laut Makassar, terhampar sebuah pulau kecil yang seolah lahir dari mimpi, Pulau Samalona. Pasir putihnya halus, berpadu dengan gemuruh ombak yang menari lembut di bawah langit tropis. Setiap hembusan angin membawa pesan tentang tenang, tentang jarak yang sebenarnya tak pernah sejauh sinyal yang kini menjangkau hingga ke ujung cakrawala.

Dari dermaga Kayu Bangkoa, perjalanan sekitar tiga puluh menit dengan perahu nelayan membawa wisatawan menuju surga kecil di gugusan Spermonde ini. Hari itu, angin pantai berhembus lirih, menyapa para pengunjung yang tengah bersantai menikmati buih ombak dan birunya laut. Suara anak-anak bermain di tepi pantai berpadu dengan tawa wisatawan yang sibuk mengabadikan momen, seakan Samalona berbicara dalam bahasa damai.

Namun, di balik keindahan alam yang memesona itu, teknologi diam-diam bekerja. Di antara pohon kelapa yang bergoyang, sinyal Telkomsel menjangkau setiap sudut pulau, menghadirkan konektivitas tanpa batas bagi warga dan wisatawan. Bagi sebagian orang, mungkin sinyal adalah hal kecil. Tapi bagi warga pulau, ia adalah jembatan yang menghubungkan kehidupan mereka dengan dunia luar.

Robertho L.R., Manager Network Operations and Productivity Telkomsel Makassar, menjelaskan bahwa Pulau Samalona kini mendapatkan jangkauan sinyal kuat dari Base Transceiver Station (BTS) di Pulau Barangcaddi.

“Telkomsel telah memastikan jaringan kami menjangkau tiga pulau utama di wilayah Kota Makassar, yakni Pulau Barangcaddi, Pulau Kodingareng, dan Pulau Baranglompo. Ketiga BTS tersebut juga memberikan jangkauan sinyal ke sejumlah pulau kecil di sekitarnya, sehingga konektivitas masyarakat pesisir dan wisatawan semakin terdukung,” ujarnya.

Ia menambahkan, hadirnya jaringan Telkomsel di kawasan kepulauan menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam menghadirkan layanan digital yang merata, terutama di daerah-daerah pesisir dan pulau terluar. Langkah ini juga sejalan dengan misi Telkomsel untuk memperkuat ekosistem digital Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.

Salah satu wisatawan, Angel, mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Fajar, mengaku kagum dengan kekuatan jaringan Telkomsel yang tetap stabil meski berada di tengah laut.

“Saya sudah lama pakai Telkomsel. Mau main game online, live TikTok, atau nonton drama China di YouTube, semuanya lancar tanpa buffering,” ujarnya sambil tersenyum, menikmati pemandangan laut yang membentang di sekelilingnya, Kamis (16/10/2025).

Angel menuturkan, berkat koneksi yang stabil, ia masih bisa berkomunikasi dengan keluarganya di Makassar, bahkan melakukan pembayaran digital atau membeli paket data melalui aplikasi MyTelkomsel.

“Semuanya mudah, bahkan di pulau yang jauh dari pusat kota,” tambahnya.

Ketua RT 06 RW 07 Pulau Samalona, Kamaruddin, juga membenarkan hal itu. Ia menyebutkan, 13 kepala keluarga yang mendiami pulau bersama para pelaku wisata sebagian besar mengandalkan Telkomsel untuk komunikasi dan aktivitas digital harian.

“Sudah lama jaringan Telkomsel di Samalona tidak pernah rewel, selalu lancar. Ini juga jadi salah satu alasan pengunjung senang datang ke sini. Secara tidak langsung, Telkomsel ikut membantu meningkatkan jumlah wisatawan dan perekonomian warga,” tuturnya.

Kini, warga Samalona tak hanya bergantung pada sektor wisata bahari, tetapi juga mulai memanfaatkan teknologi untuk promosi digital. Beberapa pemilik homestay dan penyedia jasa snorkeling kini aktif di media sosial, menawarkan paket wisata dan penginapan langsung kepada wisatawan.

Dengan keindahan alam yang memikat dan dukungan jaringan yang kuat, Samalona kini bukan hanya destinasi wisata bahari, tetapi juga simbol keterhubungan antara alam dan teknologi.

Pulau yang dahulu hanya dikenal karena pesona bawah lautnya, kini juga dikenal karena kekuatan sinyal yang menjangkau hingga di tengah samudra.

Di antara deru ombak dan bisikan angin, sinyal Telkomsel menjadi jembatan yang menghubungkan manusia dengan dunia, tanpa batas, tanpa jeda.

Comment