MEDIAWARTA.COM, TAKALAR – Panen tebu di Takalar, tidak dapat dilepaskan dari kontribusi Polongbangkeng. Polobangkeng adalah wilayah di bawah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Takalar, Sulsel. Jarak dari ibu kota provinsi atau Kota Makassar diperkirakan menempuh perjalanan kurang lebih dua jam atau sekitar 50 kilometer.
Bila melihat latar sejarah, wilayah Polongbangkeng merupakan wilayah kesatuan adat, terdiri dari empat kesatuan adat antara lain Bajeng, Malewang, Pangkalang, dan Lassang. Pembentukan Polongbangkeng diproyeksi pada 1816, pada waktu Inggris meninggalkan Hindia Belanda.
Pada waktu itu, daerah Polongbangkeng terdiri dari Malewang, Moncongkomba, Bontokadatto, Lassang, Lantang, serta daerah di perkampungan Gaukang. Dari beberapa daerah ini, Polongbangkeng dipimpin Tumalompona Polongbangkeng, yaitu Daeng Manompo.
Bila melihat latar geografis, Polongbangkeng merupakan wilayah agraris dengan sebagian besar lahannya cocok untuk menanami berbagai tanaman. Wilayah Polongbangkeng merupakan wilayah perbukitan dan gunung-gunung yang relatif rendah.
Beberapa tanaman yang dapat dan cocok ditanami di wilayah ini antara lain tebu, jagung, padi, kelapa sawit, dan sebagainya. Salah satu komoditi yang diunggulkan sekitar 1980-an dan cukup berkembang adalah tebu.
Ketika itu, tanah-tanah yang ada hanya ditanami padi dan jagung oleh masyarakat setempat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perkembangan selanjutnya, masyarakat juga mulai menanam tebu dan didirikannya sebuah pabrik gula. Hasilnya, secara ekonomis warga dapat menikmati gula hasil tanaman tebu yang digiling pada pabrik pengolahan gula di Polongbangkeng, tepatnya di Polongbangkeng Utara, Takalar.
Pabrik Gula (PG) Takalar didirikan berdasarkan PP No 19/1996. PT Perkebunan Nusantara PTPN XIV adalah satu dari sekian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang agrobisnis.
PTPN XIV merupakan penggabungan kebun-kebun proyek pengembangan PTP Sulawesi, Maluku, dan NTT yaitu eks PTP VII, PTP XXVIII, PTP XXXII, dan PT Bina Mulia Ternak. PTPN XIV memiliki 18 unit perkebunan dan 25 unit pabrik pengolahan dengan komoditi kelapa sawit, kelapa hibrida, kelapa nias, kopi, gula, dan pala pada area konsesi seluas 55.425,25 hektare.
Khusus komoditi gula, PTPN XIV kini mengelola tiga pabrik gula, antara lain PG Camming dan PG Arasoe di Kabupaten Bone serta PG Takalar di Takalar dengan total area seluas 14.312 hektare. Dalam setahun, ketiga pabrik ini memproduksi 36 ribu ton atau memasok 1,33 persen komsumsi gula nasional yang mencapai 2,7 juta ton.
Pabrik Gula (PG) Takalar PTPN XIV beroperasi di Polongbangkeng sejak 1982. Sebelumnya beropersi dengan nama PTP XXIV-XXV.
Yusuf Amri/Foto: Yusuf Amri
Comment