MEDIAWARTA.COM, JAKARTA – Sosok misterius Ilana Tan, penulis novel Winter in Tokyo yang difilmkan. Winter in Tokyo adalah salah satu film yang dinantikan penonton Indonesia saat ini. Sukses film sebelumnya, “Shunsine Becomes You”, novel karya Ilana Tan yang mengambil lokasi di Tokyo kembali dilayarlebarkan.
Tetapi, tahukah Anda siapa Ilana Tan. Jika saat ini pembaca setianya yang mungkin sudah mencapai ratusan ribu orang, maka rata-rata pasti akan menggeleng. Tidak ada yang tahu siapa Ilana Tan!
Menjadi penulis kini telah menambah definisi baru pada ungkapan “keren”. Di era ketika “narsisme” era media sosial, profesi ataupun hobi menulis telah memberikan status baru bagi pelakunya. Rasanya tak ada yang lebih keren dibandingkan dengan mengumumkan pada dunia ketika seorang penulis sedang “tinggal sementara di Ubud” atau minimal “sembunyi di sebuah kafe di Bandung” untuk menulis. Belakangan, bahkan muncul gerakan yang bernama “Menulis di Pasar”.
Namun, di tengah euforia semacam itu, ada seorang penulis yang justru kembali ke romantisme kuno, ketika para penulis merupakan sosok-sosok misterius yang dipuja penggemarnya. Ia adalah Ilana Tan, penulis yang telah melahirkan belasan novel yang semuanya “best seller”.
Dikutip dari detik.com, bila umumnya penulis berlomba-lomba membuat narasi yang semenarik mungkin untuk biodata di halaman akhir bukunya, maka Ilana Tan sejak menerbitkan novel pertamanya pada 2006 membuat pembaca penasaran dengan informasi yang hanya sekelumit.
Summer in Seoul adalah karya pertama Ilana Tan yang berbentuk novel, selain berbagai cerpen. Ia penggemar film, buku, dan bahasa asing. Kini Ilana menetap di Jakarta dan bekerja di bidang yang disukainya. Di novel keduanya, ia masih menyertakan sedikit informasi yang sama, namun setelah itu hingga novel terbarunya “In a Blue Moon” (2015), tak ada lagi keterangan apapun mengenai penulis.
Pilihan untuk menjadi misterius memang cukup bisa dipahami bila mengingat nama Ilana Tan muncul pertama kali di pentas penerbitan fiksi populer pada 1996, masa ketika belum ada media sosial. Tetapi, fakta hingga saat ini ia tetap “bersembunyi” tanpa memiliki akun Twitter ataupun Facebook pribadi (di luar yang dikelola penggemarnya).
“Banyak penggemar yang sering bertanya ke saya, tetapi saya tidak boleh mengatakan apapun,” kata Hetih Rusli, penyunting novel-novel Ilana Tan, sekaligus editor senior bidang fiksi “metropop” pada penerbit Gramedia Pustaka Utama saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu di Jakarta.
Sebagai editor yang membidani lahirnya novel-novel Ilana Tan, Hetih ia saja pernah bertemu penulis misterius tersebut, apalagi kontak-kontakan. Namun, ia menolak sekadar membocorkan, misalnya Ilana Tan itu pria atau wanita dan kira-kira usianya berapa tahun.
“Yang jelas, Ilana Tan tinggal di Jakarta, tetapi suka traveling ke berbagai negara,” hindar Hetih.
Ia menambahkan, kemisteriusan tersebut sebenarnya bukan kesengajaan yang dirancang sejak awal. “Ia hanya tidak suka diprofilkan, dan memang tidak suka muncul di publik. Bukan karena cari sensasi, teapi biar bisa lebih tenang menulis,” paparnya.
Nama Ilana Tan barangkali segera dilupakan dengan segala kemisteriusannya itu seandainya karya-karyanya biasa-biasa saja, dalam arti tidak disukai pembaca. Namun, faktanya novel-novelnya laris dan cetak ulang hingga mencapai angka fantastis.
“Misteriusnya jadi heboh saat buku-bukunya laris, masing-masing laku di atas 110 ribu eksemplar, dan orang baru sadar, mereka tida pernah tahu siapa Ilana Tan,” ujar Hetih.
Tetapi, benarkah penulis “Sunshine Becomes You” yang juga sudah difilmkan tersebut semisterius itu? Penasaran, beberapa jurnalis menelusuri di dunia maya. Di Wikipedia, Ilana Tan memang ditulis sebagai “penulis yang misterius”. Pasalnya, pada bagian “Tentang Pengarang” yang biasanya tertera di bagian paling belakang novel, tidak dicantumkan foto profil dan keterangan yang mendetail. Juga tidak mempunyai medsos pribadi sebagai sarana komunikasi dengan penggemarnya.
Namun, ternyata Ilana Tan pernah diwawancarai Majalah Story dan dimuat di edisi 9/Th I/25 Maret 2010. Tidak ketinggalan dicantumkan foto close up wajah wanita muda, yang bagi wartawan Story diklaim sebagai Ilana Tan. Artikel wawancara berikut foto tersebut diunggah di dinding Facebook pribadi reporter itu pada 17 Mei 2011. Apa komentar Hetih mengenai hal itu?
“Ilana Tan tidak pernah di-interview media manapun. Jadi, kalau ada yang mengaku pernah interview itu ngarang, bohongan,” seru Hetih serius.
Baginya, Ilana Tan bisa jadi siapa saja. Tokoh-tokoh dalam novel-novelnya, menurutnya mungkin saja mewakili sosok penulisnya. Yang jelas, pihak penerbit tidak pernah menciptakan sosok Ilana Tan.
“Ia (Ilana Tan) tidak diciptakan, tetapi ada karena keberadaan penggemarnya. Pembacanya luar biasa,” imbuh Hetih.
Comment