MEDIAWARTA.COM, MANILA – Kelompok Islam garis keras yang berbasis Filipina, Abu Sayyaf yang disinyalir terkait Negara Islam (ISIS), telah membajak kapal Indonesia. Dikutip dari BBC News, mereka menyandera 10 awak.
Dikonfirmasi di Jakarta, TNI Angkatan Laut (AL) Indonesia telah membenarkan hal tersebut. TNI AL mengatakan, pihaknya telah menerima permintaan tebusan dari penculik. Para penculik meminta tebusan 50 juta peso atau sekitar Rp 14 miliar.
Akan tetapi, jumlah ini belum dikonfrimasi otoritas pemerintah di Jakarta. Hingga berita ini diturunkan, para sandera diklaim dalam keadaan baik. Pasalnya, para perompak memperlakukan sandera dengan baik.
“Mereka hanya meminta tebusan,” terang Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Sutiyoso dalam keterangan tertulisnya yang dikirimkan kepada sejumlah pewarta di Jakarta, sesaat permintaan tebusan diterima otoritas terkait dalam negeri.
Juru bicara Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Manila, Basriana, mengungkapkan, kabar miris yang diterima pihaknya adalah benar. Dijelaskan, kapal berbendera Indonesia bernama TB Brahma, telah dibajak dan awaknya telah diculik.
Perompakan diduga terjadi selama akhir pekan, dan masih belum jelas di mana tepatnya kapal berlayar pada saat kejadian. Kapal memuat batubara, dan berangkat dari pelabuhan Trisakti di Kalimantan Selatan menuju Filipina.
Sekadar diketahui, Abu Sayyaf adalah kelompok militan garis keras yang juga terkait Al-Qaeda. Sebagian besar beroperasi di wilayah selatan Filipina dan tetap menjadi ancaman keamanan yang serius untuk pemerintah Manila.
Comment