MEDIAWARTA.COM,– Nissan Motor Indonesia (NMI) mengumumkan Raditya Indera, pembalap wakil Indonesia meraih peringkat ke-2 dalam final race Nissan GT Academy 2016 di sirkuit Silverstone, Inggris, Rabu (27/10). Raditya Indera menjadi runner up best driver setelah menyisihkan finalis lainnya asal Australia, Thailand, Filipina, Afrika Utara, dengan fastest lap, 1 menit 18,763 detik pada lap ke- 13 dalam 16-lap endurance race. Pembalap Meksiko, Johnny Guindi Hamui, menjadi juara pertama Nissan GT Academy 2016 di Silverstone Sirkuit, Inggris. Hana Maharani, Head of Communications NMI, “Selamat kepada Raditya Indera dan Catra Felder, dua pembalap Indonesia yang maju ke final race, atas prestasi dan penampilan terbaik selama masa race camp Nissan GT Academy 2016.
Kami harap pengalaman mengikuti Nissan GT Academy menjadi inspirasi mereka untuk terus maju dan berusaha meraih mimpinya menjadi pembalap profesional”. Indonesia memulai start di posisi ke-4. Raditya Indera berhasil memperkecil jarak dengan peserta dari Afrika Utara (posisi 2) dan Meksiko (posisi 1). Panitia juga memberikan penilaian terhadap aspek personil secara keseluruhan; Raditya Indera terpilih menjadi peserta terbaik dari Indonesia, sekaligus menorehkan prestasi sebagai runner up best drive Nissan GT Academy 2016, berkat konsistensi dan ketrampilan yang ia tampilkan selama race camp berlangsung.
Diandra Gautama, Ambasador & Mentor Nissan GT Academy Indonesia 2016, mengatakan,”Final race tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya, Raditya Indera dan Catra Felder berkolaborasi secara tim dengan bergantian mengendarai Nissan 370Z melintasi Sirkuit Silverstone dalam babak 16-lap endurance race. Strategi yang saya terapkan adalah dengan menempatkan Catra di posisi pertama untuk memulai balapan, sementara Raditya Indera bersiap menerima estafet balap dari Catra.”
Nissan GT Academy yang memasuki tahun ke-2 penyelenggaraannya di Indonesia pada tahun ini telah manarik lebih dari 25.000 peserta. Enam peserta terbaik yang lulus dari seleksi national di Sentul, berangkat ke Silverstone untuk bertarung menjadi pembalap profesional. “Nissan GT Academy membuktikan bahwa gamers atau siapapun bisa mewujudkan mimpinya menjadi pembalap profesional. Ini merupakan demokratisasi motorsport di Indonesia”, tutup Hana.
Comment