Miris, Sekolah Kolong di Kabupaten Maros, Minim Fasilitas

Aktifitas belajar mengajar di Sekolah Kolong di Dusun Bara, Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompo Bolu, Kabupaten Maros. Foto: Irgi Pradipta

Aktifitas belajar mengajar di Sekolah Kolong di Dusun Bara, Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompo Bolu, Kabupaten Maros. Foto: Irgi Pradipta

MEDIAWARTA, MAROS – Karena Pendidikan, seseorang akan menaikkan derajatnya didunia maupun di akhirat. Dengan Pendidikan, seorang anak akan mendapatkan banyak ilmu pengetahuan, dari lingkungan sekitar ataupun dari pengalaman yang dialaminya.

Namun nasib kurang beruntung dialami oleh anak-anak di Dusun Bara, Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompo Bulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan yang hanya belajar di bawah kolong rumah.

Komunitas Sekolah Anak Muda Mengajar dan Sulawesi Community Foundation mengadakan kegiatan relawan mengajar di dusun tersebut, dari tanggal 15 – 18 Juni 2023.

Akses jalan untuk menuju ke dusun bara memerlukan waktu kurang lebih 2 jam berjalan kaki dari Desa Bonto Manurung.

Setibanya di Dusun Bara, para relawan sempat bertanya terkait lokasi sekolah kolong tersebut. Karena sepanjang perjalanan dan tiba di Bara, hanya terlihat rumah penduduk, dan tidak ada satu pun bangunan yang mirip dengan sekolah pada umumnya.

Aktifitas belajar mengajar di Sekolah Kolong di Dusun Bara, Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompo Bolu, Kabupaten Maros. Foto: Irgi Pradipta

Setelah melakukan pencaraian, akhirnya tim relawan menemukan sekolah tersebut yang berada di bawah kolong rumah salah satu warga yang bernama ibu Sabaria.

Siswa-siswi nya belajar di bawah kolong rumah yang disebut sekolah, dengan satu orang guru dan fasilitas yang sangat jauh dari kata memadai seperti sekolah pada umumnya.

“Diluar sana banyak gedung besar tetapi isinya kosong, disini kami hanya menggunakan kolong rumah untuk dijadikan sekolah” ungkap Suriadi selaku guru di sekolah kolong.

Mirisnya, anak-anak yang sudah duduk bangku kelas 5 Sekolah Dasar (SD), sebagian kecil ada yang belum bisa baca tulis. Meski demikian bapak Suriadi tetap tekun dan semangat mengajari anak-anak dusun Bara.

Dengan hadirnya para relawan, bapak Suriadi senang, karena dapat membantu untuk mengajar murid-muridnya di sekolah kolong.

Ada beberapa orang murid yang berjalan kaki cukup jauh dan memakan waktu untuk sampai di sekolah kolong, dan akses jalanan yang dilalui bisa di bilang tidak layak. Tetapi itu tidak menjadi peluntur semangat anak-anak untuk menuntut ilmu di sekolah kolong.

Saat ditanya tentang apa cita-citanya, beberapa murid menjawab ingin punya sekolah seperti yang ada di kota.

“Kak mauka punya sekolah yang ada temboknya” jawab salah seorang anak sekolah kolong.

Betapa besar keinginan anak-anak dusun Bara memiliki sekolah yang lebih layak dan membuat mereka merasa aman dan nyaman dalam menuntut ilmu demi menjadi penerus bangsa dimasa yang akan datang.

Ini yang seharusnya menjadi pesan buat pemerintah daerah yakni Kabupaten Maros maupun pusat, untuk lebih adil dalam memfasilitasi sekolah-sekolah yang ada, terutamanya di daerah pelosok.

Besar harapan masyarakat dusun Bara, utamanya anak-anak untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya.

Harapan masyarakat dusun Bara, agar pemerintah daerah maupun pusat untuk lebih memperhatikan warganya yang tinggal di bagian pedalaman di Desa Bonto Somba.

Comment