PT Taspen Siapkan Pinjaman Lunak Rp 340 Juta

MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – PT Taspen (Persero) kantor cabang utama Makassar menunjukkan komitmennya untuk mendukung pengembangan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di wilayah Sulsel melalui penyediaan pinjaman lunak yang disiapkan di 2016.

Pemberian pinjaman tersebut berada di program Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial ke masyarakat melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

Kepala Cabang Utama PT Taspen (Persero) Makassar, Sidik Adi Pramono menjelaskan, sejak 1990-an program tersebut dihadirkan dengan alokasi anggaran yang berbeda setiap tahunnya, hal tersebut menyesuaikan kebutuhan program di setiap daerah.

Di wilayah jangkauan operasional Makassar meliputi Sulsel, pada tahun ini telah disiapkan alokasi pinjaman lunak.

“Tahun ini alokasi pinjamannya meningkat signifikan 100 persen sebesar Rp 340 juta dengan target mitra binaan delapan usaha, dari alokasi 2015 sebesar Rp 170 juta diperuntukkan lima unit usaha,” jelasnya, Senin (9/5/2016)

Dituturkan, pemberian pinjaman tidak dibatasi harus berasal dari PNS maupun pensiunan, tetapi seluruh masyarakat asalkan memenuhi syarat utamanya, usahanya sudah berjalan selama dua tahun, memiliki surat keterangan dari aparat setempat terkait keberadaan usahanya, dan berkomitmen mengembalikan pinjaman tersebut.

Sidik mengungkapkan, pada tahun lalu pinjaman menyasar sektor perdagangan, pada tahun ini akan fokus menggarap UMKM seperti usaha oleh-oleh khas Makassar, usaha kerajinan seperti sutra hingga warung makan.

“Bunga yang diberikan sangat kompetitif hanya enam persen setahun, sementara tenornya tiga tahun bergantung besaran pinjamannya mulai Rp 20 juta ke atas. Hal itu disesuaikan usaha yang sudah dimilikinya. Jika berkembang, mitra binaan memiliki kesempatan tiga kali mengajukan pinjaman,” paparnya.

Sidik menjelaskan, sejak dihadirkan tingkat kolektibilitas pinjaman lunak tersebut sekitar 59 persen dengan posisi Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet di bawah lima persen.

“Itu dipengaruhi banyak jenis pinjaman sudah diwariskan ke anak mereka, karena orang tuanya meninggal. Selain itu, ada pula yang mengira jika yang diberikan dalam bentuk hibah. Makanya, pada tahun ini semakin diperketat proses verifikasi pencairan pinjaman lunak tersebut,” bebernya.

Menurut Sidik, pihaknya tidak sekadar memberikan pinjaman, tetap para mitra binaan juga dibina dalam memasarkan produknya. Termasuk membantu keikutsertaan mereka dalam pameran skala nasional sehingga bisa semakin dikenal, tidak saja di pasar nasional tetapi juga luar negeri.

Alya Mukhbita/Foto: Istimewa

Comment