Pendidikan Inklusif Jadi Kunci Utama Tingkatkan Kesetaraan Anak Disabilitas 

MEDIAWARTA,MAKASSAR, — Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) tidak berhenti untuk berfokus pada peningkatan kapasitas SDM dalam penanganan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Lewat Bidang Perlindungan Khusus Anak, DPPPA memberikan pelatihan terhadap masyarakat baik itu tenaga pendidik SLB, orang tua dan beberapa perwakilan komunitas.

Kepala Bidang Perlindungan Khusus Anak, Isnaniah Nurdin mengatakan kegiatan ini salah satu bentuk perwujudan visi misi ke enam Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin terkait peningkatan kapasitas layanan terhadap perempuan, anak dan disabilitas.

“Semoga bisa terbangun kapasitas peserta dalam mengindetifikasi, mendukung mendampingi anak-anak difabel,” ucapnya.

Upaya ini dilakukan agar bisa mendorong terciptanya lingkungan yang lebih inklusif dan nyaman bagi ABK

Dalam kegiatan ini juga turut menghadirkan pemateri UPTD PPA Kota Makassar, Wija Hadi Perdana. Ia menyebutkan kunci utama meningkatkan kesetaraan anak disabilitas yaitu pendidikan inklusif karena menyediakan akses dan kesempatan belajar yang sama bagi semua peserta didik tanpa memandang perbedaan fisik atau intelektual mereka.

“Penerimaan bukan hanya tentang toleransi tetapi juga tentang pengakuan, penghargaan dan dukungan tanpa syarat,” ungkapnya.

Kata dia, meskipun telah ada kemajuan, masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam meningkatkan kesetaraan bagi anak-anak disabilitas.

Beberapa tantangan tersebut antara lain keterbatasan infrastruktur dan aksesibilitas, keterbatasan pelatihan guru, dan stigma sosial terhadap anak berkebutuhan khusus.

Untuk meningkatkan kesetaraan bagi anak-anak disabilitas, perlu dilakukan upaya kolaboratif antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat.

Beberapa solusi yang dapat diterapkan antara lain Peningkatan Infrastruktur dan Fasilitas Sekolah, meningkatkan infrastruktur sekolah agar ramah disabilitas dan menyediakan fasilitas yang dapat diakses oleh anak-anak dengan berbagai jenis disabilitas.

“Masyarakat yang inklusif dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak disabilitas,” sebutnya.

Ia pun berharap dengan penerimaan dan dukungan dari masyarakat, anak-anak disabilitas dapat merasa lebih percaya diri dan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. (*)

Comment