MEDIAWARTA, MAKASSAR – PT Pegadaian Kantor Wilayah VI Makassar menunjukkan performa bisnis yang impresif sepanjang Januari hingga September 2025.
Mengelola empat provinsi meliputi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku, Pegadaian berhasil membukukan aset senilai Rp12,34 triliun dengan omzet pembiayaan yang mencapai Rp27,07 triliun.
Capaian tersebut mengukuhkan pertumbuhan dua digit, di mana aset meningkat 20,63 persen dan omzet kredit melonjak 37,28 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Kinerja ini dianggap cukup istimewa mengingat tahun 2025 diwarnai kenaikan harga emas hingga 50 persen pada kuartal pertama hingga ketiga.
Berdasarkan data perusahaan, jumlah nasabah juga bertambah signifikan dengan total mencapai 1,83 juta orang.
Pertumbuhan ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan Pegadaian yang tidak hanya terbatas pada produk gadai, melainkan juga lini bisnis non-gadai yang kian beragam.
Salah satu motor penggerak kinerja datang dari bisnis bullion. Hingga September, cicilan emas tercatat 5.007 kilogram setara Rp971 miliar.
Selain itu, deposito emas mencapai 79,82 kilogram dan tabungan emas sebesar 704 kilogram.
Pemimpin Wilayah Pegadaian Kanwil VI Makassar, Ngadenan mengatakan, Seluruh nasabah Pegadaian otomatis terdaftar sebagai pengguna layanan bullion.
“Mereka dapat dengan mudah memanfaatkan produk seperti tabungan maupun cicilan emas,” ujarnya, Kamis (25/9/2025).
Ke depan, Pegadaian menargetkan omzet akhir tahun bisa menembus Rp35 triliun.
Ngadenan optimistis target tersebut tercapai dengan dukungan masyarakat yang semakin memahami manfaat layanan investasi emas.
“Kami percaya bisnis berbasis emas masih akan menjadi pilihan utama di tengah dinamika ekonomi global,” tegasnya.
Comment