BBPOM di Makassar Dukung Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Soppeng Lewat Program “PARENTING KIE

MEDIAWARTA,-Dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing, pemerintah terus berkomitmen mempercepat penurunan angka stunting secara holistik dan terintegrasi. Upaya ini dilakukan melalui sinergi antara Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan berbagai pemangku kepentingan.

Salah satu bentuk dukungan nyata Balai Besar POM (BBPOM) di Makassar terhadap program nasional tersebut adalah melalui kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) yang dilakukan langsung kepada masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang stunting mulai dari penyebab, dampak, hingga langkah pencegahannya sehingga masyarakat dapat berperan aktif sebagai agen perubahan, maupun kader pencegahan stunting di lingkungannya masing-masing.

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi balita stunting di Kabupaten Soppeng pada tahun 2024 tercatat sebesar 26,6%, di atas prevalensi nasional sebesar 19,8%. Kondisi ini mendorong BBPOM di Makassar untuk menetapkan Soppeng sebagai salah satu lokasi pelaksanaan KIE Tematik Stunting melalui inovasi unggulan PARENTING KIE (Pantau dan Reduksi Stunting melalui KIE).

Berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan, kegiatan PARENTING KIE dilaksanakan pada 21 Oktober 2025 di Aula Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Soppeng. Acara ini dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Soppeng, Muhammad Evinuddin, yang menyampaikan apresiasi kepada BBPOM di Makassar atas dukungannya terhadap upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Soppeng. Peserta kegiatan merupakan komunitas ibu rumah tangga (ibu hamil, ibu menyusui, ibu yang memiliki anak stunting, ibu yg memiliki anak usia Baduta), pelajar, remaja putri, Kader PKK, Kader Posyandu, Guru serta kader dasawisma.

“Penanganan dan pencegahan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab kita semua. Edukasi dan kolaborasi menjadi kunci, dan informasi yang didapat hari ini harus diteruskan kepada keluarga, teman, dan masyarakat sekitar,” ujar Evinuddin dalam sambutannya.

Dalam kegiatan tersebut, peserta mendapatkan materi tentang peran dan program Dinas Kesehatan dalam pencegahan stunting, termasuk Gerakan MAPPADECENG, yaitu inisiatif kolaboratif di mana setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan organisasi nonpemerintah bertanggung jawab melakukan pendampingan kepada balita stunting di desa atau kelurahan.

Dari pihak BBPOM di Makassar, Ahmad Lalo (PFM Ahli Madya) menyampaikan materi “Stunting dan Keamanan Pangan”, sementara Nurmahida Pagama (PFM Ahli Muda) memaparkan “Gizi Seimbang: Isi Piringku, GGL, dan Cara Membaca Informasi Nilai Gizi”. Dalam sesi ini, masyarakat diajak memahami pentingnya memilih dan mengonsumsi makanan aman, bermutu, dan bergizi, dengan menerapkan prinsip Cek KLIK (Cek Kemasan, Cek Label, Cek Izin Edar, dan Cek Kedaluwarsa) sebelum membeli produk pangan.

Kepala BBPOM di Makassar Yosef Dwi Irwan menyampaikan bahwa stunting merupakan permasalahan nasional yang penanggannya harus komprehensif dan terpadu, setiap elemen bangsa harus mengambil peranan aktif untuk menurunkan prevalensi stunting.

“Stunting akan berdampak pada tumbuh kembang fisik dan intelektual anak, hal ini akan mempengaruhi daya saing bangsa kedepannya. Menjadi kewajiban kita bersama, terutama Pemerintah untuk memastikan ketersediaan serta terpenuhinya pangan yang aman, bermutu dan bergizi guna mendukung daya saing generasi penerus untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045” ungkap Yosef

“BBPOM di Makassar senantiasa mendukung dan siap berkolaborasi dengan pemangku kepentingan dalam upaya menurunkan angka stunting di Sulawesi Selatan. Melalui edukasi yang menyentuh langsung pada masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pangan yang aman, bermutu dan bergizi. Jika pangan yang dikonsumsi aman dan bergizi, angka stunting insya Allah akan turun” pungkas Yosef

Sesi diskusi berlangsung dengan interaktif antara peserta dengan Narasumber. Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh peserta memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang stunting dan mampu menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, mereka dapat menjadi motor penggerak dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting menuju generasi Indonesia yang sehat, tangguh, produktif dan berkualitas.

Comment