MEDIAWARTA, – PT Bank Permata Tbk (“Permata Bank”) mencatatkan kinerja positif sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025. Penyaluran kredit tumbuh 5,4% YoY menjadi Rp158,9 triliun. Dari sisi kinerja operasional, Laba Bersih Sebelum Pencadangan (PPOP) meningkat 4,9% YoY menjadi Rp5,0 triliun. Sebagai bagian dari Bangkok Bank, Permata Bank terus memperkuat posisinya sebagai mitra finansial terpercaya melalui inovasi produk dan digitalisasi layanan.
“Kinerja positif Permata Bank sepanjang sembilan bulan ini menjadi landasan penting bagi perjalanan Bank menuju fase pertumbuhan selanjutnya. Pencapaian ini mencerminkan ketangguhan dan komitmen kami untuk terus tumbuh secara sehat dan berkelanjutan. Dengan fundamental yang kuat, dukungan penuh dari Bangkok Bank, serta kepercayaan nasabah yang terus meningkat, mendorong kami untuk memperkuat fondasi bisnis yang sehat, memperdalam hubungan dengan nasabah, dan memperkuat posisi sebagai Bank pilihan utama di setiap segmen. Berbekal fokus pada pertumbuhan berkelanjutan, transformasi digital, dan penguatan budaya kolaboratif, kami optimis dapat menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan sekaligus memperkuat kontribusi bagi perekonomian nasional.” ujar Meliza M. Rusli, Direktur Utama Permata Bank.
Melanjutkan Strategi Bisnis yang Berkelanjutan Berdasarkan Prinsip Kehati-hatian
Menghadapi kondisi dinamika ekonomi global dan domestik yang semakin dinamis serta tantangan yang perlu dihadapi, Permata Bank melanjutkan penerapan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan aktivitas bisnis, khususnya dalam penyaluran kredit. Selain itu optimalisasi struktur neraca secara konsisten dilakukan untuk menjaga tingkat likuiditas di level yang memadai. Rasio Loan-to-Deposit (LDR) tercatat sebesar 80,9% pada kuartal III tahun 2025. Total Aset Bank tumbuh sebesar 5,7% YoY menjadi Rp269,3 triliun pada posisi September 2025 dibandingkan dengan posisi yang sama tahun 2024.
Dari sisi pendanaan, simpanan nasabah meningkat 6,9% YoY menjadi Rp195,9 triliun, terutama didorong oleh pertumbuhan CASA sebesar 17,3%. Rasio CASA Bank pun tercatat naik menjadi 60,5%, dibandingkan 55,1% pada periode yang sama tahun lalu.
Penyaluran Kredit Meningkat dengan Kualitas Kredit yang Terjaga Baik
Hingga kuartal ketiga 2025, penyaluran kredit kepada nasabah tumbuh 5,4% YoY menjadi Rp158,9 triliun dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh pertumbuhan dari segmen Korporasi yang naik 8,2% YoY menjadi Rp93,9 triliun, serta segmen Komersial yang tumbuh 10,4% YoY menjadi Rp20,9 triliun. Kualitas kredit tetap terjaga baik dan sehat dengan NPL Gross dan Loan at Risk (LAR) masing-masing pada level 2,1% dan 7,0%, dibandingkan dengan 2,1% dan 8,0% pada periode yang sama tahun lalu. Bank membentuk NPL Coverage dan LAR Coverage Ratios yang memadai untuk menjamin kebutuhan cadangan atas potensi penurunan kredit secara konservatif, masing-masing di level 351% dan 107%. Bank juga secara konsisten melakukan upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset dalam melakukan penyelesaian kredit bermasalah.
Menjaga Struktur Likuiditas yang Sehat secara Berkelanjutan
Permata Bank menjaga struktur likuiditas yang sehat sesuai dengan ketentuan dan regulasi yang berlaku di Indonesia. Sampai dengan Kuartal ketiga 2025, Bank mencatat Liquidity Coverage Ratio (LCR) rata-rata pada level 292,9% dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) pada level 132,9% di akhir bulan September 2025.
Struktur Permodalan Bank yang Kuat untuk Mendukung Bisnis di Masa Depan
Struktur permodalan Bank termasuk rasio CAR dan CET-1 Bank pada sembilan bulan pertama tahun 2025 tercatat kuat masing-masing sebesar 35,0% dan 26,8%. Rasio permodalan Permata Bank saat ini merupakan salah satu yang terkuat di antara bank-bank umum terbesar di Indonesia. Permodalan yang kuat ini merupakan salah satu kunci utama untuk mendukung pertumbuhan bisnis di masa depan, baik secara organik maupun anorganik.
Kontribusi Permata Bank Syariah Menunjukkan Kinerja Positif
Permata Bank Syariah melanjutkan kinerja positifnya dengan mencatat Laba Operasional sebelum Provisi sebesar Rp598,6 miliar, tumbuh 12,0% YoY. Pertumbuhan ini didukung dengan Pendapatan Setelah Distribusi Bagi Hasil yang tumbuh mencapai 9,4% YoY dan konsistensi pengendalian biaya dengan baik.
Pada sisi pendanaan, simpanan nasabah mencapai Rp26,9 triliun, didorong oleh pertumbuhan CASA sebesar 15,1% YoY. Hal ini menghantarkan rasio CASA UUS Permata Bank meningkat menjadi 66,1%, di atas rata-rata industri Perbankan Syariah Indonesia. UUS Permata Bank tetap fokus pada peningkatan pendanaan dana pihak ketiga, khususnya pendanaan murah yang stabil dengan terus mengembangkan jaringan komunitas syariah di industri perbankan Indonesia.
Perkuat Kolaborasi Strategis di Berbagai Forum – di Indonesia dan Global
Memperkuat posisi sebagai institusi keuangan Indonesia yang aktif mendukung penguatan perekonomian di panggung ekonomi internasional, Permata Bank turut mensponsori Forbes Global CEO Conference ke-23. Acara mengundang para CEO, pemimpin bisnis, wirausahawan, dan investor terkemuka di seluruh dunia untuk membahas arah baru ekonomi global, transformasi digital, serta dinamika geopolitik yang memengaruhi sektor keuangan.
Selain itu, Permata Bank juga menyelenggarakan Economic Outlook 2026 dengan membawa tema “Reviving Domestic Growth, Navigating Global Shocks”. Forum ini menghadirkan ruang dialog strategis antara otoritas fiskal, pemimpin industri, dan pemangku kepentingan. Sebuah komitmen Permata Bank untuk terus mendampingi nasabah dalam menavigasi ketidakpastian dan memanfaatkan momentum kebangkitan ekonomi domestik.

Comment