MEDIAWARTA, MAKASSAR — Dari sebuah dapur kecil di sudut Makassar, wangi jahe yang mengepul menjadi saksi lahirnya Sarabba Sukma Jahe, produk minuman rempah yang kini dikenal luas sebagai salah satu kebanggaan Sulawesi Selatan.
UMKM ini dirintis pada 2012 oleh Zukri, S.TP., alumnus Teknik Pertanian Universitas Hasanuddin, bersama sang istri, Rita Suryaningsih. Keduanya meracik sarabba instan dari resep keluarga yang terus mereka sempurnakan selama bertahun-tahun.
Gagasan membuat sarabba instan muncul ketika Zukri mengikuti kegiatan bakti sosial saat kuliah. Saat mengajarkan warga cara meracik sarabba instan, ia menyadari potensi besar minuman tradisional itu untuk dikembangkan.
“Kenapa tidak saya produksi dan jual sendiri?” ujarnya mengenang.
Dari situlah langkahnya dimulai—berpindah dari satu pameran ke pameran lain hingga akhirnya berhasil masuk ke jaringan ritel modern pada 2017.
Kini Sarabba Sukma Jahe hadir dengan tiga varian rasa: original, ekstra pedas, dan mocca, yang menjadi ciri khas produknya.
Selain mengandalkan penjualan di toko lokal, produk ini juga merambah pasar digital melalui Shopee dan Tokopedia, bahkan rutin dikirim ke Malang, Semarang, dan Solo, dengan penjualan sekitar 30 kilogram per bulan.
Dengan dukungan empat pegawai, produksi mencapai 25.000 sachet per bulan dan omzet rata-rata Rp70 juta setiap bulan.
Sebagai mitra binaan Telkom Witel Sulbagsel sejak 2016, Zukri mendapatkan berbagai dukungan, mulai dari pelatihan pemasaran, strategi promosi, hingga pengembangan kemasan. Telkom juga memberikan alat produksi yang mempercepat proses pengepresan jahe sehingga kapasitas produksi dapat ditingkatkan tanpa mengorbankan kualitas.
Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini, menegaskan bahwa pendampingan terhadap UMKM seperti ini merupakan bagian dari komitmen Telkom untuk mendorong pelaku usaha naik kelas.
“UMKM adalah penopang ekonomi nasional. Karena itu, kami hadir bukan hanya melalui permodalan, tetapi juga melalui alat produksi dan pelatihan pemasaran agar jangkauannya semakin luas,” kata Dian, Kamis (27/11/2025).
Ia menambahkan, keberhasilan Sarabba Sukma Jahe memberi contoh bagaimana produk tradisional dapat menembus pasar lebih luas ketika dikelola dengan sungguh-sungguh dan didukung teknologi.
“Produk lokal kini bisa menunjukkan bahwa UMKM Indonesia mampu bersaing dalam dunia usaha modern,” tutupnya.

Comment