MEDIAWARTA, AGAM, SUMATERA BARAT — Sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatera Barat, Bosowa Peduli kembali menyalurkan bantuan logistik ke wilayah-wilayah yang masih terisolir dan sulit dijangkau di Kabupaten Agam.
Penyaluran bantuan difokuskan ke Tanah Liek, Jorong Silungkang, Nagari Tigo Koto, serta Nagari Salareh Aia Timur, Kecamatan Palembayan. Wilayah ini diprioritaskan karena hingga kini masih terisolir, jauh dari posko bantuan utama, serta memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap potensi longsor susulan.
Bantuan yang disalurkan berupa bahan pangan pokok, suplemen kesehatan, serta makanan ringan untuk anak-anak. Total penerima manfaat dalam aksi kemanusiaan ini mencapai 75 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak langsung bencana.
Proses distribusi bantuan tidak berjalan mudah. Tim Bosowa Peduli harus menempuh medan berat dengan melewati lebih dari 10 titik longsor aktif. Akses menuju lokasi hanya bisa dilalui pada waktu tertentu karena pembersihan material longsor masih berlangsung, ditambah kondisi jalan berlumpur parah akibat hujan yang terus mengguyur wilayah tersebut.
Untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan aman, Bosowa Peduli melakukan koordinasi langsung dengan warga setempat yang merupakan penyintas bencana sekaligus penggiat media sosial. Mereka berperan penting sebagai informan kondisi lapangan, terutama terkait akses jalan dan kebutuhan paling mendesak warga.
Berdasarkan hasil koordinasi dengan tokoh masyarakat, kebutuhan pangan menjadi prioritas utama. Terbatasnya akses keluar-masuk wilayah serta hilangnya mata pencaharian akibat sawah dan lahan kerja tertimbun longsor membuat warga sangat bergantung pada bantuan logistik.
“Wilayah ini kami prioritaskan karena masih terisolir dan memiliki risiko tinggi terhadap longsor susulan. Akses yang terbatas membuat warga sangat bergantung pada bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujar Akbar, Manager Program Bosowa Peduli.
Warga penerima bantuan pun menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kehadiran Bosowa Peduli.
“Sejak longsor terjadi, kami kesulitan mendapatkan bantuan karena akses jalan tertutup dan berbahaya untuk dilewati. Bantuan ini sangat berarti bagi kami, apalagi stok makanan sudah mulai menipis,” ungkap salah satu warga terdampak. Ia menyebutkan bahwa bantuan terakhir diterima warga pada Jumat, 5 Desember 2025.
Ke depan, Bosowa Peduli menegaskan komitmennya untuk terus melakukan koordinasi lanjutan dengan berbagai pihak serta menyalurkan bantuan tahap berikutnya sesuai kebutuhan lapangan, guna membantu percepatan pemulihan pascabencana di Kabupaten Agam.

Comment