KOLABORASI LINTAS KAMPUS HADIRKAN AKSI EKOTEOLOGI DI DESA WISATA KAMBO, DOSEN UNIBOS DORONG PELESTARIAN LINGKUNGAN BERBASIS ILMU DAN NILAI

MEDIAWARTA,-Semangat kolaborasi lintas perguruan tinggi kembali diwujudkan melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilaksanakan di Desa Kambo, Kecamatan Mungkajang, Kota Palopo. Kegiatan ini merupakan pengabdian kolaborasi dosen Universitas Bosowa (Unibos) bersama dosen dari UIN Palopo, Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Negeri Makassar (UNM), UIN Alauddin Makassar, Universitas Halu Oleo, serta Poltekkes Kemenkes, dengan mengangkat tema ekoteologi pelestarian lingkungan sebagai pendekatan multidisiplin.

Salah satu dosen Universitas Bosowa yang terlibat aktif dalam kegiatan ini adalah Prof. Dr. Ir. Hadijah Mahyuddin, M.Si, yang berperan sebagai narasumber dalam sosialisasi pemanfaatan limbah pertanian sebagai bahan pakan ikan. Materi tersebut disampaikan sebagai solusi inovatif yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga berpotensi mendukung ketahanan ekonomi masyarakat pesisir dan desa wisata.

Kegiatan pengabdian inti dilaksanakan pada Senin, 15 Desember 2025, bertempat di SD Negeri 39 Kambo, sebagai bagian dari community service program bertajuk “Aksi Ecotheology di Desa Wisata Kambo untuk Pelestarian Lingkungan Berbasis Multidisiplin.” Program ini dirancang untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa pelestarian lingkungan dapat dimulai dari praktik sederhana yang terintegrasi dengan nilai keagamaan dan kearifan lokal.

Desa Kambo dipilih sebagai lokasi pelaksanaan karena memiliki potensi besar sebagai desa wisata, namun masih menghadapi tantangan pada aspek kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan. Melalui pendekatan ekoteologi, masyarakat diajak memahami bahwa menjaga lingkungan merupakan bagian dari tanggung jawab moral, sosial, dan spiritual yang harus dijalankan secara kolektif.

Dalam pemaparannya, Prof. Dr. Ir. Hadijah Mahyuddin, M.Si menekankan pentingnya mengubah cara pandang terhadap limbah pertanian.

“Limbah pertanian tidak seharusnya dipandang sebagai sisa yang tidak bernilai. Dengan pengelolaan yang tepat, limbah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis, sekaligus mengurangi pencemaran,” jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa pendekatan ekoteologi memberikan fondasi kuat dalam membangun kesadaran lingkungan yang berkelanjutan.

“Ketika ilmu pengetahuan dipadukan dengan nilai keagamaan dan kepedulian sosial, maka pelestarian lingkungan akan tumbuh sebagai kesadaran bersama, bukan sekadar kewajiban,” tambahnya.

Sebagai tindak lanjut, kegiatan ini akan diperkuat melalui program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa UIN Palopo yang berlangsung pada 15–18 Desember 2025. Kehadiran mahasiswa diharapkan mampu melanjutkan edukasi, pendampingan, serta memastikan pesan ekoteologi dan praktik pelestarian lingkungan dapat diterapkan secara berkelanjutan oleh masyarakat Desa Kambo.

Melalui pengabdian kolaboratif ini, para dosen lintas kampus menegaskan komitmen perguruan tinggi dalam menghadirkan pengabdian multidisiplin yang berdampak nyata. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat literasi lingkungan masyarakat, tetapi juga mendorong penguatan nilai sosial, edukatif, dan ekonomi, sekaligus menempatkan Desa Wisata Kambo sebagai contoh pengembangan desa berbasis keberlanjutan, kearifan lokal, dan kesadaran ekologis.

Comment