Kecamatan Tamalate Sosialisasikan Pengelolaan Bank Sampah

MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Kecamatan Tamalate bekerja sama Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) dan Yayasan Peduli Negeri (YPN), menggelar sosialisasi pengelolaan Bank Sampah di Aula Lantai 3, Kantor Kecamatan Tamalate, Makassar, Senin (25/4/2016).

Ketua panitia sosialisasi, Ruslan Yusuf, mengatakan, tujuan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola Bank Sampah secara baik dan benar, memupuk jiwa gotong royong, serta meningkatkan taraf hifup dan kesehatan masyarakat.

“Sekaligus mewujudkan program Makassarta Tidak Rantasa (MTR) dan Makassar dua kali tambah baik,” ujarnya.

Ruslan menjelaskan, penanganan masalah persampahan di Kota Makassar jika tidak ditangani dengan benar, maka akan menjadi masalah besar.

Di Kecamatan Tamalate dengan jumlah penduduk mencapai 210 ribu jiwa, menghasilkan jumlah sampah dalam sehari mencapai 60 ton atau 300 meter kubik. “Atau sama sekitar 50 truk sampah per hari dihasilkan di Kecamatan Tamalate,” ungkapnya.

Untuk mengantisipasi jumlah sampah yang sangat besar tersebut, maka optimalisasi penanganan dan pengelolaan Bank Sampah harus dikelola maksimal. Jika dikelola baik, jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) dapat diminimalisir.

Jumlah peserta dalam sosialisasi ini  90 orang, terdiri dari ketua RW, dan tokoh masyarakat yang merupakan utusan dari setiap kelurahan yang ada di Kecamatan Tamalate.

Senada, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat, Akbar Yusuf, dalam sambutannya mewakili Camat Tamalate, mengatakan, Wali Kota Makassar berkeinginan memperbaiki pola pikir masyarakat.

Menurutnya, selama ini banyak masyarakat menganggap sampah adalah musuh, padahal jika dikelola baik, sampah akan memberikan manfaat di antaranya menjadi barang yang bernilai ekonomi atau sumber mata pencaharian.

“Atas dasar itulah, kami melaksanakan sosialisasi ini dengan menghadirkan pemateri terbaik,” imbuhnya.

Hadir sebagai pemateri dalam sosialisasi tersebut, Ketua YPN, Saharuddin Ridwan dan Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas Kebersihan, Andi Iskandar.

Comment