Resiko gangguan pencernaan dialami satu dari dua orang anak

MEDIAWARTA.COM – Anak merupakan buah hati yang sangat berharga, namun berbagai gangguan kesehatan senantiasa mengintai sehingga kita harus selalu waspada dan secara terus menerus menjaga dari kemungkinan yang merugikan.
Dilansir dari detik, ternyata gangguan saluran cerna tidak hanya bisa menyerang orang dewasa. Pakar mengungkap gangguan saluran cerna juga rentan menyerang anak, terutama bayi berusia di bawah satu tahun.
Thomas Ludwig dari Nutricia Research Center Singapura mengatakan beberapa studi dari Prancis, Inggris hingga Amerika Serikat menyebut gangguan saluran cerna merupakan masalah kesehatan paling umum yang dialami anak-anak.
“Satu dari dua anak berisiko mengalami gangguan saluran cerna. Selain itu, 80 persen dari anak yang dibawa ke dokter merupakan kasus gangguan saluran cerna. Anak-anak juga lebih sering dirawat di RS karena gangguan saluran cerna daripada orang dewasa,” papar Ludwig, dalam temu media Nutricia 7 Kehebatan Perut di Hotel JW Marriot, Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Masalah gangguan saluran cerna memang merupakan salah satu masalah kesehatan serius bagi anak-anak di Indonesia. Prof Dr dr Badriul Hegar, SpA(K), pakar saluran cerna anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia – RS Cipto Mangunkusumo menyebut hal ini terjadi akibat sistem kekebalan tubuh anak yang belum sempurna.
Dikatakan dr Hegar, saluran cerna memegang peranan penting dalam produksi sistem kekebalan tubuh. Saluran cerna yang sehat dapat memproduksi sekitar 80 persen dari total keseluruhan sistem imun dan kekebalan tubuh manusia.
“Teorinya, jumlah kuman dalam tubuh itu 10 kali lipat daripada jumlah sel di tubuh. Bayangkan saja anak yang sistem kekebalan tubuhnya belum sempurna harus hidup dengan banyak kuman. Tentu saja rentan infeksi,” tandas dr Hegar.
Oleh karena itu, orang tua harus memperhatikan asupan nutrisi anak agar saluran cernanya tetap sehat. Pada bayi yang berusia di bawah 6 bulan, tentu saja sumber nutrisi utama yang dianjurkan adalah Air Susu Ibu.
“ASI itu paling utama. Kalau anak belum 6 bulan usahakan berikan ASI eksklusif untuk sumber nutrisinya. Jika sudah berusia di atas 6 bulan, tentu saja ASI saja tidak cukup. Harus ada MPASI dan jika dibutuhkan boleh kasih susu formula,” tutupnya.

Foto: Internet

Comment