MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Listrik merupakan hal yang sangat esensial dalam kehidupan, terutama di waktu-waktu khusus seperti Ramadan. Untuk mendukung kenyamanan pelanggan dalam menjalankan ibadah di bulan suci, PT PLN (Persero) Wilayah Sulselbar, jauh hari telah melakukan persiapan khusus untuk menjaga pasokan listrik agar tetap mumpuni, sehingaa pelanggan merasa kenyamanan dalam beribadah selama Ramadan tetap terjaga.
“Untuk mengakomodir hal tersebut, PLN Wilayah Sulselbar membentuk tim khusus yang siaga penuh 24 jam. Membuat SOP khusus siaga Ramadan, juga jauh hari telah melakukan pemeliharaan mesin-mesin pembangikit listrik, terutama gangguan-gangguan umum dengan memelihara dan lain sebagainya, serta menyiapkan genset mobile untuk beberapa masjid besar,” terang General PT PLN (Persero) Wilayah Suselbar, saat menggelar jumpa pers terkait kesiapan pihaknya menyambut Ramdan di Kantor PLN Wilayah Sulselbar, Jalan Hertasning, Makassar, Rabu (1/6/2016).
Menurutnya, hingga saat ini kondisi sistem kelistrikan di PLN Wilayah Sulselbar masih tergolong aman, dengan daya mampu sebesar 1050 MW, sementara beban puncak sebesar 1015 MW. Berdasarkan analisis data pihaknya, prediksi beban selama Ramadan diproyeksi tidak mengalami kenaikan signifikan.
“Walaupun kondisi kelistrikan masih tergolong aman, namun tidak menutup kemungkinan akan adanya gangguan, baik secara teknis maupun nonteknis yang tidak bisa diprediksi. Untuk itu, PLN juga tidak jenuh untuk senantiasa mengaingaatkan pelangga agar tetap melakukan gerakan hemat listrik.
Di Samping itu, khusus kepada keluarga besar PT PLN, diimbau agar menmberikan contoh perilaku hemat energi (listrik) di rumah, dan menjadi teladan bagi para tetangga di lingkungan masyarakat sekitarnya. Ini dengan mengurangi pemakaian listrik yang tidak perlu, menghindari penggunaan listrik terutama saat beban puncak pada pukul 17.00-22.00 Wita. Juga senantiasa bersososialisasi seputar hemat listrik dengan para tetangga,” pesan Wasito.
Untuk itu, ia juga berharap masyarakat dapat mewujudkan budaya hemat energi. “Dengan menghemat penggunaan listrik, berarti masyarakat telah turut menjaga pasokan listrik. Semoga semuanya berjalan lancar, sehingga umat Muslim merasa nyaman dan lebih khusyuk menjalankan ibadah Puasa di Ramadan,” tutup Wasito.
Effendy Wongso/Foto: Effendy Wongso
Comment