South Sulawesi Investment Forum 2023 menawarkan Proyek Investasi Potensial Daerah

Foto: Masyudi Firmansyah/Mediawarta

MEDIAWARTA, MAKASSAR – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulsel (BI Sulsel) berkolaborasi dengan Pempov Sulsel melalui Forum Percepatan Investasi, Perindustrian, Perdagangan, dan Pariwisata Sulawesi Selatan (Pinisi Sultan) menggelar South Sulawesi Investment Forum (SSIF).

SSIF 2023 yang berlangsung di Hotel Claro Makassar, pada Rabu (4/10/2023), tersebut adalah yang pertama kali diselenggarakan.

Tujuannya adalah mempromosikan investment project ready to offer (IPRO) kepada investor potensial dari dalam dan luar negeri. Sekaligus memberikan gambaran tentang iklim investasi dan komitmen Pemerintah Daerah dalam memberikan kemudahan investasi kepada investor.

Mengusung tema “Reinforcing The Downstream Industry and Circular Economy”, SSIF diharapkan dapat mendorong investasi khususnya kegiatan hilirisasi, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah serta pertumbuhan ekonomi Sulsel secara berkelanjutan.

Kepala BI Sulsel Causa Iman Karana mengatakan, SSIF 2023 menghadirkan 95 investor potensial dari dalam dan luar negeri. Investor dari luar negeri berasal dari Singapura, Australia, Cina, Jepang, Denmark, Inggris, dan Italia.

“Proyek investasi yang dipromosikan di SSIF 2023 adalah hasil seleksi di South Sulawesi Investment Challenge (SSIC) 2023 pada Juli lalu. Terdapat 5 IPRO unggulan dari 12 IPRO yang melakukan pitching dihadapan para investor,” kata Cik sapaannya.

Project unggulan tersebut adalah Pengembangan Kawasan Industri Bantaeng (KIBA), Kawasan Peternakan Sapi Bone, Kawasan Minapolitan Selayar, Budidaya Rumput Laut Bone, dan Industri Pengolahan & Pengalengan Ikan di Sinjai.

Cik menjelaskan, Sulsel memiliki potensi tambahan investasi yang dipromosikan pada SSIF. Angkanya mencapai Rp95,52 triliun yang berasal dari 12 proyek investasi strategis yang tersebar di Kabupaten/Kota di Sulsel.

Hingga saat ini, promosi investasi yang dilakukan melalui Forum Pinisi Sultan telah berhasil menjaring peminatan investasi dengan nilai Rp7,22 triliun dari total 9 investor di tahun 2023.

Sebesar Rp5,7 triliun dari nilai tersebut merupakan komitmen untuk membangun pelabuhan ekspor di Bantaeng sebagai tindak lanjut kegiatan promosi investasi di tahun 2022.

“SSIF rencananya akan dilakukan secara reguler dengan harapan kegiatan tersebut dapat meningkatkan realisasi investasi yang ada di Sulawesi Selatan sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Sulsel yang berkelanjutan dan inklusif,” tambah Cik.

Investasi memiliki peran penting dalam mendorong perekonomian. Untuk meningkatkan realisasi investasi, Bank Indonesia berupaya mengelola kegiatan hubungan investor pada level daerah, pusat, dan global yang terintegrasi melalui penguatan persepsi positif terhadap ekonomi Indonesia.

Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta menjelaskan, Sulsel memiliki potensi investasi yang besar. Saat ini sudah ada pertambangan dan industri logam dasar.

“Selanjutnya, sektor dan komoditas lainnya yang bisa dikembangkan adalah gas alam, kayu log, udang, rumput laut, garam dan pisang,” jelasnya.

Comment