MEDIAWARTA, MAKASSAR – Di tengah tantangan ekonomi global dan ketatnya persaingan dunia kerja, Indonesia merasakan manfaat dari bonus demografi yang besar. Namun, ijazah saja tidak cukup; bukti kompetensi kini menjadi kebutuhan.
Wakil Presiden Direktur dan Chief Operation and Infrastructure Officer (COIO) PT Vale Indonesia Tbk, Abu Ashar, menegaskan pentingnya sikap atau attitude di dunia kerja dalam Seminar Nasional Sertifikasi Kompetensi Kerja di Universitas Hasanuddin (Unhas) pada 4 September 2024. Menurut Abu Ashar, “Attitude adalah pendorong utama kesuksesan dalam karier, mengarahkan kemampuan lain seperti pengetahuan dan keterampilan.”
PT Vale, di bawah kepemimpinannya, fokus pada pengembangan kompetensi karyawan dengan pendekatan learning model perusahaan yang mencakup 70% pengalaman langsung, 20% pembelajaran sosial dan mentoring, serta 10% pembelajaran formal.
Abu Ashar juga menjelaskan bahwa sikap yang baik memacu produktivitas dan kreativitas, memungkinkan perusahaan untuk bekerja lebih efisien dan bersaing lebih baik di pasar. Dia berharap pengalaman dan wawasan yang dibagikannya bisa menjadi inspirasi bagi Unhas dalam mencetak lulusan yang kompeten di dunia industri.
Dalam acara ini, Abu Ashar juga memaparkan tiga proyek besar PT Vale: Indonesia Growth Project (IGP) di Morowali, yang akan memproduksi 73 ribu ton feronickel; IGP Pomalaa yang memproduksi 120 ribu ton nikel dalam bentuk mixed hydroxide precipitate (MHP); dan proyek Sorowako Limonite, yang semuanya memerlukan tenaga kerja kompeten dalam jumlah besar.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas, Prof drg Muhammad Ruslin MKes PhD SpBM(K), mengapresiasi kerjasama PT Vale yang selama ini terjalin dengan baik, khususnya dalam mendukung sertifikasi kompetensi mahasiswa Unhas melalui LSP Unhas. Sejak berdiri pada 2022, LSP Unhas telah menjadi ujung tombak sertifikasi kompetensi yang memungkinkan mahasiswa untuk lulus lebih cepat dan dengan kualifikasi yang siap kerja.
Seminar ini juga dihadiri oleh Komisioner Badan Nasional Sertifikasi Profesi, Nurwijoyo Satrio Aji Martono, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan, Dr Jayadi Nas SSos MSi, serta sejumlah praktisi dan pimpinan lembaga akademik.
Comment