SingapoReimagine, Kolaborasi Karya Mural Indonesia dan Singapura

MEDIAWARTA, MAKASSAR – Singapore Tourism Board (STB) memulai inisiatif “SingapoReimagine” di Indonesia, dengan meluncurkan bagian karya mural yang terpisah antara Singapura dan Indonesia dii M Bloc Space Jakarta.

SingapoReimagine merupakan bagian dari kisah pariwisata Singapura, dalam menghidupkan kembali impian perjalanan wisatawan, dengan perspektif yang segar. Melalui inisiatif ini, pariwisata Singapura menciptakan standar baru pariwisata untuk memenuhi kebutuhan pengunjung yang terus berkembang, serta memastikan bahwa setiap aspek pengalaman mereka tetap aman dan menyenangkan.

Kolaborasi karya Mural yang diluncurkan pada acara media virtual “Hidupkan Kembali Impianmu di Singapura” di M Bloc Space di Jakarta, mengawali inisiatif SingapoReimagine di Indonesia.

Bertajuk “Under the Same Sun”, karya tersebut merupakan gagasan seniman Stereoflow dari Indonesia, dan ZERO dari Singapura, yang terpisah secara geografis, namun digambarkan bermimpi di bawah matahari yang sama.

Kedua karya mural lintas negara tersebut memiliki satu makna, meski saat ini terpisah dan tidak dapat melakukan perjalanan, kita semua melalui situasi tersebut bersama, dan bersatu di bawah matahari yang sama.

Kolaborasi karya Mural yang diluncurkan pada acara media virtual “Hidupkan Kembali Impianmu di Singapura” di M Bloc Space di Jakarta, mengawali inisiatif SingapoReimagine di Indonesia.

Bertajuk “Under the Same Sun”, karya tersebut merupakan gagasan seniman Stereoflow dari Indonesia, dan ZERO dari Singapura, yang terpisah secara geografis, namun digambarkan bermimpi di bawah matahari yang sama. Kedua karya mural lintas negara tersebut memiliki satu makna, meski saat ini terpisah dan tidak dapat melakukan perjalanan, kita semua melalui situasi tersebut bersama, dan bersatu di bawah matahari yang sama.
Karya mural yang dilakukan kedua seniman tersebut dipenuhi dengan berbagai unsur simbolisme, yang mencerminkan keinginan orang untuk kembali berwisata, dan terhubung kembali dengan keluarga dan teman setelah pandemi berakhir. Para seniman menggunakan garis dan simbol yang bertindak sebagai pintu gerbang untuk perjalanan waktu dan ruang.

ZERO memilih untuk menampilkan gapura dalam karya seninya, sedangkan Stereoflow memilih Marina Bay dan Gardens by the Bay, sebagai bagian dari ikon yang memiliki arti lebih bagi keduanya. Mereka memproyeksikan harapan untuk masa depan perjalanan melintasi perbatasan melalui landmarkyang dapat dikenali, sementara gambar diri yang didekonstruksi, mewakili skenario saat ini untuk lebih melakukan perjalanan ke dalam diri daripada ke luar.

Karya seni ini juga menggambarkan gagasan perjalanan pikiran, penghormatan terhadap kekuatan imajinasi dan mengingatkan pengunjung akan kemampuan mereka sendiri.

“Seni mural merupakan media bagi kami untuk menyampaikan pesan-pesan yang kuat dan bermakna tentang kemanusiaan dan gagasan. Kami ingin orang-orang mulai bebas membayangkan tentang rencana perjalanan mereka dan menghidupkan kembali impian mereka untuk bepergian, seperti bagaimana ZERO dan saya memulai perjalanan kami untuk membayangkan kembali berwisata melalui proyek ini, ” jelas Stereoflow, yang memiliki nama asli Adi Dharma.

Comment