Ini Mitos dan Dosa Seks yang Perlu Diketahui

Foto: Istimewa

MEDIAWARTA.COM – Bicara soal seks tentu tidak ada habisnya. Bagi banyak kalangan, seks masih merupakan misteri. Bagaimana tidak, seluk-beluk seks dan seksualitas masih menjadi pembahasan hangat, bahkan di kalangan akademisi sekalipun. Kaum awam pun akhirnya dihujani berbagai fakta yang berusaha memberi pencerahan tentang salah satu kebutuhan terpenting manusia ini.

Seperti dikutip dari femina.co.id, untuk mencari tahu kebenaran di balik perbincangan seks di masyarakat, seorang jurnalis Australia yang tinggal di New York, Amerika Serikat (AS), Rachel Hills, meneliti selama tujuh tahun. Dari hasil penelitiannya, terkumpul beberapa survei yang dilakukan para ahli.

Ia juga mewawancarai ratusan narasumber di seluruh AS, dan hasilnya sebuah rangkuman yang bisa disebut pedoman baru yang berusaha memecahkan mitos serta stereotip seksualitas dalam masyarakat yang dikumpulkan dalam buku The Sex Myth (2015).

Menurutnya, salah satu “sins” atau dosa yang biasa dilakukan seseorang adalah gemar membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain, termasuk juga soal kehidupan seks. Seperti observasi yang dilakukan sosiolog AS, Kathleen Bogle, yang dikutip di dalam The Sex Myth. Kebanyakan dari peserta penelitiannya beranggapan bahwa kehidupan seks orang lain lebih baik dibandingkan apa yang mereka alami. Mereka merasa kehidupan seksnya tidak semenarik kehidupan seks temannya.

Padahal, kenyataannya belum tentu kehidupan seks orang lain lebih hebat. Pasalnya, sosiolog Michael Kimmel dalam bukunya, “Guyland: The Perilous World in Which Boys Become Men”, menemukan orang ternyata senang membual tentang kehidupan seksnya.

“Sebanyak 80 persen mahasiswa di AS mengaku melakukan hubungan seks  setiap akhir pekan. Tetapi, persentase sebenarnya hanya mencapai lima persen hingga 10 persen,” tulis Kimmel.

Sehingga, berdasarkan hal tersebut dan tentu saja penelitiannya sendiri, Rachel menyimpulkan membandingkan kehidupan seks sendiri dengan orang lain sesungguhnya tidak terlalu memberi manfaat positif.

Comment