MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Universitas Hasanuddin (Unhas) bekerja sama Kementerian Desa Tertinggal akan melakukan rekrutmen tenaga pendamping desa profesional (TPD) yang akan ditempatkan di wilayah Sulsel.
Wakil Rektor IV Prof Budu di Kampus Unhas, mengatakan, jumlah TPD yang akan diterima tersebut sebanyak 1.396 orang yang akan ditempatkan di 2.253 desa di Sulsel.
“Pendamping tersebut nantinya akan disebar sebanyak 126 orang di tingkat kabupaten/kota, 608 di tingkat kecamatan, dan 662 di tingkat desa,” terangnya di Unhas, Kamis (12/5/2016).
Tenaga pendamping desa yang akan direkrut Unhas tersebut, lanjut Budu, terdiri atas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa (TAPM), Tenaga Pendamping Desa (TP), dan Tenaga Pendamping Lokal Desa (PLD).
“Persyaratan dan kualifikasi tenaga-tenaga pendamping desa yang akan direkrut tersebut dapat dilihat di website Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi,” tuturnya.
Website Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi adalah kemendesa.go.id dan lamaran dilakukan secara online melalui website pendamping2016.kemendesa.go.id.
Bagi mereka yang berminat, WR IV Unhas ini mengharapkan agar secepatnya mengirimkan lamarannya ke kementerian agar mendapatkan nomor tes.
“Unhas tidak melakukan atau menerima pendaftaran calon tenaga pendamping desa. Tetapi Unhas diberikan kepercayaan untuk melakukan seleksi terhadap calon tenaga pendamping desa yang akan ditempatkan di Sulsel nantinya,” ujar Budu.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Rekrutmen Muh Akbar, mengatakan kalau seleksi tertulis akan dilakukan Unhas secara besar-besaran direncanakan pada 23 Mei 2016 mendatang.
“Mereka yang akan kami uji tersebut tentunya yang memenuhi syarat dan sudah mengajukan lamaran di website kementerian,” terangnya.
Untuk kualifikasi tenaga pendamping profesional yang akan direkrut, sebut Akbar, umumnya mensyaratkan sarjana atau Diploma III, kecuali PLD yang bisa berlatar belakang SMA. “Hal lain yang menjadi pertimbangan utama juga adalah pelamar telah memiliki pengalaman dalam hal pendampingan desa,” tambahnya.
Menurut Akbar, yang berhak mengikuti tes ini tidak merujuk kepada alumni atau disiplin ilmu tertentu, kecuali Pendamping Desa Teknik Infrastruktur (PDTI) yang mensyaratkan minimal Diploma III Teknik Sipil.
“Semua bidang ilmu bisa mendaftar, yang penting memenuhi syarat,” ujarnya.
Selain tes tulis, ulas Akbar, pelamar calon pendamping desa juga akan dilakukan tes psikologi dan tes wawancara. “Tes psikologi dan tes wawancara ini akan dilakukan terhadap mereka yang telah dinyatakan lulus tes tertulis,” kata Direktur Aset Unhas ini.
Pengalaman seleksi tenaga pendamping desa yang telah dilakukan sebelumnya, cukup ketat. “Dari 758 yang akan diterima, faktanya ada sekitar 2.000 pelamar. Karena itu, tahun ini kami merencanakan akan menyiapkan sekitar 31 ribu kuota untuk pelamar,” tandasnya.
Riri Nasifah/Foto: Riri Nasifah
Comment