MEDIAWARTA.COM – Memasuki Ramadan, manfaat Buah Kurma menjadi salah satu alasan mengapa dijadikan favorit untuk berbuka puasa. Saat ini, kurma mudah diperoleh karena lazim dijual di berbagai tempat di Tanah Air.
Kurma, buah dengan warna eksotis coklat, hitam dan ada yang kemerahan ini memiliki cita rasa yang manis serta tekstur empuk. Buah berbentuk lonjong dengan panjang tiga hingga tujuh centimeter, dan berdiameter dua hingga tiga centimeter sudah tidak disangsikan lagi kelezatannya dan telah berabad-abad menjadi makanan pokok di seantero negara-negara di Timur Tengah.
Pohon kurma yang banyak dikembangkan di Timur Tengah dan Afrika itu memiliki nama ilmiah Phoenix Dactylifera. Tanaman ini juga tumbuh di kawasan Eropa Selatan, Amerika, dan Asia Barat. Pohon kurma masuk dalam family Palmae (Palm). Sebutan kurma di berbagai negara berbeda-beda, di Tiongkok disebut Haochu, Perancis Daltier, Jerman Dattel, Italia Datteri atau Dattero, Belanda Dadel, Portugal Tamara, dan di Timur Tengah Tamr (kurma kering) atau Ruthab (kurma basah).
Tidak ada yang bisa memastikan asal pohon kurma, tetapi diyakini pohon kurma yang masuk dalam jenis palma ini sudah dibudidayakan sejak zaman kuno di Mesopotamia, Mesir. Banyak yang mengatakan, pertama kali orang Arab yang menyebarluaskan kurma ke Asia kemudian ke Afrika Utara, Spanyol, dan Italia.
Kurma juga diperkenalkan bangsa Spanyol hingga ke Meksiko dan California pada 1765. Pohon kurma merupakan tanaman gurun, dapat tumbuh dan produktif berbuah bila ditanam di tanah berpasir, pasir padat dengan suhu berkelembapan rendah dan udara kering. Setelah delapan hingga 10 tahun, pohon kurma mulai berbuah sampai umur 100 tahun.
Orang awam mungkin mengira kurma ini manis karena diberi pemanis buatan, padahal manisnya buah kurma karena memang mengandung gula. Berdasarkan penelitian ilmuwan, kurma kaya kandungan protein, serat gula, vitamin A dan C, serta mineral seperti zat besi, kalsium, sodium, dan potasium.
Kurma mempunyai kandungan gula yang cukup tinggi dan umumnya berasal dari jenis glukosa dan fruktosa. Khusus untuk varietas Deglet Noor, yang tumbuh di California, mengandung sukrosa (gula pasir). Jenis gula yang terdapat pada kurma adalah hasil pengolahan secara alami dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Bangsa Mesir kuno sudah mengolah kurma menjadi wine kurma. Namun sejak dulu buah kurma lebih banyak dikonsumsi langsung.
Di Indonesia sendiri, kurma telah lama menjadi santapan khas Ramadan. Rasanya yang manis membuat kurma sering dinikmati sebagai makanan berbuka puasa.
Tak hanya lezat, kurma juga sangat menyehatkan. Selain sumber zat besi tinggi, kurma memiliki sederet manfaat kesehatan lainnya seperti mengatasi sembelit, menjaga kesehatan mata, mencegah osteoporosis dan gangguan pencernaan.
Novianti/Foto: Istimewa
Comment