Pertama di Indonesia, Putra Daerah Sulsel Ciptakan Aplikasi Administrasi Warga Desa dengan Teknologi AI Pengenalan Wajah

Risman Arung Bratawijaya, S.T., pencipta aplikasi Teknodesa mendampingi Wakil Bupati Kepulauan Selayar, H Saiful Arif, SH, saat mencoba pertama kali di Desa Pamatata, Kecamatan Bontomate'ne, Kabupaten Kepulauan Selayar, Kamis (14/12/2023).

MEDIAWARTA, SELAYAR – Sebuah karya yang sangat membanggakan, dimana seorang putra daerah Sulawesi Selatan (Sulsel), menciptakan aplikasi kepengurusan administrasi desa, menggunakan teknologi terkini, Artificial Intelligence (AI). Ini merupakan hal baru, dan pertama kali di Indonesia.

Aplikasi yang diberi nama Teknodesa tersebut, menurut penciptanya, Risman Arung Bratawijaya, S.T., merupakan aplikasi berbasis android, dilengkapi juga dengan sistem informasi dan website, untuk memajukan desa dengan teknologi.

“Fitur-fitur yang disediakan, dapat membantu digitalisasi desa dalam hal data dan informasi,
pelayanan administrasi online, perdagangan online untuk UMKM Desa, profile desa, berita desa, panggilan darurat dan lain-lain,” jelasnya.

Baru-baru ini Risman juga mengembangkan sistem anjungan desa digital, untuk kepengurusan administrasi desa menggunakan aplikasi Teknodesa.

Desa Pamatata di wilayah Kecamatan Bontomate’ne, Kabupaten Kepulauan Selayar, merupakan desa pertama di Indonesia, yang menggunakan aplikasi Teknodesa dengan teknologi tersebut.

“Aplikasi ini memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri. Salah satunya terdapat tiga pilihan bahasa, yakni bahasa Indonesia, Inggris, dan bahasa daerah Selayar,” sebut Risman, yang juga Direktur Tekno Jaya Indonesia.

Lanjutnya, dengan menggunakan teknologi terkini yaitu face recognition atau deteksi wajah, warga desa hanya memperlihatkan wajahnya di kamera, maka akan otomatis terbaca oleh sistem, tanpa perlu bawa KTP dan lain-lain.

Setelah terbaca oleh sistem, warga desa bisa langsung memilih jenis surat yang akan diurus. Selanjutnya akan secepatnya di proses oleh admin, kemudian warga akan dipanggil melalui sistem antrian menuju ke box printer, atau ke aparat desa untuk mengambil surat yang sudah jadi.

“Jika warga berhalangan hadir ke kantor desa, maka cukup melakukan pemohonan surat di aplikasi teknodesa. Setelah login, warga dapat mengajukan permohonan surat dan akan di proses oleh admin desa,” ungkap Risman.

“Setelah surat selesai di proses, warga akan mendapatkan notifikasi dan dapat langsung mendownload surat tersebut, di aplikasi Teknodoesa. Sehingga, tanpa perlu datang ke kantor desa, urusan administrasi atau persuratan warga dapat selesai,” tambahnya.

Saat dilakukan sosialisasi aplikasi Teknodesa di Desa Pamatata, Kecamatan Bontomate’ne, Kabupaten Kepulauan Selayar, Kamis (14/12/2023), Wakil Bupati Kepulauan Selayar, H Saiful Arif, SH mengaku sangat antusias dan gembira, dengan kehadiran aplikasi ini.

Ia mengapresiasi hasil karya putra daerah Sulsel tersebut. Apalagi daerahnya telah mencetak sejarah, sebagai desa pelopor sistem administrasi desa dengan teknologi pengenalan wajah atau face recognition pertama di Indonesia.

Pengakuan senada juga dilontarkan Kepala Desa Pamatata, Latunru, ST mengaku bangga dengan Direktur Tekno Jaya Indonesia, Risman Arung Bratawijaya, sebagai putra daerah Selayar, yang dapat memperkenalkan dan mengharumkan nama daerah di mata nasional.

Apalagi anjungan teknologi canggih ini, dipercayakan untuk pertama kalinya dimanfaatkan dan digunakan oleh Pemerintah Desa Pamatata.

Comment