MEDIAWARTA.COM, BEIJING – Ramadan selalu membawa berkah, paling tidak bagi mereka yang tinggal jauh dari Tanah Air. Berkah yang dimaksud Nisa Famaya Amalia, seorang pelajar Muslimat Indonesia, yang sedang menuntut ilmu di salah satu universitas internasional terkait ekonomi dan bisnis di Beijing, adalah dapat menjadi saka guru, paling tidak melakukan syiar Islam kepada warga Tiongkok Muslim yang baru belajar agama Islam.
Di Masjid Beijing, berbagai pertanyaan seputar Islam kerap ditanyakan mereka yang kurang mengetahuinya. Keadaan ini justru merupakan suatu tantangan sekaligus sebagai ajang untuk menambah pahala, pasalnya banyak warga yang merasa kaget dan bingung ketika mengetahui di Ramadan, seluruh umat Muslim yang sudah akil balig diwajibkan untuk berpuasa.
Bagi warga Beijing, hal tersebut menjadi tanda tanya besar, karena mereka tidak dapat membayangkan bagaimana manusia bisa menghabiskan waktu hampir satu harian penuh tanpa makan dan minum. Hal serupa juga dialami Mrs Laluba, seorang warga negara Nigeria yang sudah lama tinggal di Beijing.
Pertanyaan-pertanyaan “keheranan” dari warga Beijing, terutama yang baru memeluk agama Islam, datang bertubi-tubi kepadanya. Tentu saja, ini “berkah” dan merupakan kesempatan baginya, juga kebanyakan pelajar Indonesia Muslim yang menuntut ilmu di Beijing, untuk melakukan syiar Islam bagi warga yang tidak mengetahui secara baik mengenai Islam.
Hal menarik dari komunitas Muslim Beijing, baik dilihat dari sikap maupun kebiasaan umatnya, pada saat menjelang Ramadan, dua hari sebelumnya telah menyebarkan jadwal puasa Ramadan ke masjid-masjid, dan pada saat merayakan hari raya Idul Fitri atau Idul Adha, yang biasanya dirayakan secara besar-besaran, kerap mengundang beberapa warga asing Muslim untuk merayakannya bersama.
Terus terang, ini merupakan hal yang menarik dan indah yang telah dialami beberapa warga asing Muslim di sini, mereka berkumpul bersama seperti satu keluarga, meski datang dari berbagai negara yang berbeda.
Musyafak/Foto: Istimewa
Catatan: Penulis adalah anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok, dan mahasiswa China Huaqiao University
Comment