Setelah DKI Jakarta, Provinsi Gorontalo Nyusul Adopsi Program Duta Wisata Covid-19 Sulsel

MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Program wisata Duta Covid-19 yang diinisiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel terus dilirik oleh pemerintah pusat. Bahkan, mulai diadaptasi untuk diterapkan pronvisi lain secara nasional.

Provinsi Gorontalo misalnya, secara khusus datang berkunjung ke Sulsel melakukan studi wawasan untuk belajar tata pengelolaan program wisata duta COVID-19 Sulsel.

Kedatangan Pemerintah Provinsi (pemprov) Gorontalo itu dikonfirmasi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel, Muhammad Ichsan Mustari. “Tadi dari Provinsi Gorontalo telah datang belajar pengelolaan wisata duta COVID-19 Sulsel,” ungkap Ichsan di kantornya, Selasa (15/9/2020).

Seperti yang diketahui, program Wisata COVID-19 merupakan inovasi Gubernur Sulsel. Dia menyebut, program Wisata COVID-19 adalah program yang multifungsi. Selain untuk memutuskan mata rantai penularan COVID-19, program ini juga berfungsi untuk menghasilkan edukator COVID-19 dari alumni program tersebut.

“Peserta yang berstatus OTG akan di tempatkan di hotel berbintang untuk isolasi dan mendapatkan materi terkait COVID-19. 
Setelah selesai masa isolasi, mereka bertugas menyosialisasikannya kembali di masyarakat sekitar rumahnya atau lingkungannya,” jelasnya.

Dari data Dinkes Sulsel hingga per tanggal 15 September 2020, tercatat sudah ada 5.105 peserta yang masuk dalam program wisata duta COVID-19 Sulsel ini. Di mana 4.922 telah selesai dirawat, lalu 55 orang masih perlu dirujuk di rumah sakit, dan 4.867 sudah dinyatakan sehat. Dengan demikian, masih ada 183 yang masih sementara dirawat.

Diketahui, program wisata duta COVID-19 Sulsel memanfaatkan enam hotel sebagai tempat isolasi mandiri terpusat di Kota Makassar. Hotel itu yakni, Swissbell, Almadera, Harper, Remcy, Grand Palace, dan Hotel Grand Imawan.

Semua warga di 24 kabupaten/kota di Sulsel yang teridentifikasi sebagai OTG, menjalani isolasi mandiri di hotel-hotel tersebut. “Kebijakannya disatukan saja di Makassar agar dapat mengurangi penularan COVID-19 di kabupaten/kota lain,” tandas Ichsan.

Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah program ini masih intensif dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penularan COVID-19 di Sulsel. Sebab, dengan program tersebur penularan dan kurva pandemi di Sulsel terus melandai. 

“Alhamdulillah kalau program ini bisa menjadi solusi bagi daerah lain. Semoga ini bermanfaat, amin,” katanya saat ditemui di Kantor Gubernur, Rabu (16/9/2020)

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartato mengapresiasi program yang dinisiasi Pemprov Sulsel. Bahkan, Pemprov DKI Jakarta diminta menerapkan program serupa untuk meningkatkan angka kesembuhan pasien Covid-19 di Ibu Kota negara tersebut.(rls)

Comment