MEDIAWARTA.COM – Astrid, seorang siswa salah satu SMA swasta di Makassar, pagi-pagi sekali sebelum masuk kelas, sudah “bergosip” dengan teman-temannya. Katanya, rumah baru yang ditempati keluarganya di salah satu perumahan elite berhantu.
Ini karena ia sudah tiga hari merasakan bulu kuduknya berdiri, khususnya saat memasuki salah satu ruangan di rumah barunya tersebut.
Tetapi, tunggu dulu! Benarkah dugaan Astrid, jika bulu kuduk berdiri berarti ada hantu? Ketika salah seorang temannya bertanya, apa ada sosok yang dilihat Astrid, dara penyuka fashion modis itu menggeleng.
Sugesti mengenai bulu kuduk yang berdiri menandakan terdapat makhluk halus di sekitar kita, apakah mitos tersebut benar atau mitos belaka? Mitos mengenai bulu kuduk ini ternyata mengundang sekelompok peneliti untuk mengungkap fakta mengenai mitos bulu kuduk tersebut.
Sekelompok ilmuwan mengungkapkan, penyebab bulu kuduk berdiri bukan karena terdapat makhluk halus di sekitar kita, tetapi karena “reaksi” terhadap bahaya. Teori ini diungkapkan fisiolog dari Harvard, Walter B Cannon.
Lantas, apa penyebabnya? Cannon memaparkan, ketika seseorang mendapatkan bahaya, otak secara otomatis akan melepaskan hormon adrenalin ke seluruh tubuh. Adrenalin yang mengalir secara cepat akan menyebabkan jantung berpacu cepat dan telapak tangan menjadi berkeringat.
Setelah hormon adrenalin mengalir, otot pada lengan seseorang akan berkontraksi. Setiap otot yang berkontraksi, akan membuat rambut di kulit berdiri dan menonjol. Selain rasa takut, suhu dingin juga dapat menyebabkan bulu kuduk berdiri.
Tidak hanya terjadi terhadap manusia, ternyata fenomena bulu kuduk berdiri ini juga terjadi pada hewan. Sebagai contoh, ketika seekor kucing merasa terancam dengan kehadiran predator, bulu tubuhnya secara otomatis akan berdiri untuk menakut-nakuti predator.
Jadi, sekarang jangan pernah beranggapan bila bulu kuduk berdiri karena ada hantu di sekitar kita. Pasalnya, di samping akan membuat takut ternyata anggapan itu juga membuat kita berpikir yang bukan-bukan.
Comment