MEDIAWARTA, MAKASSAR – Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Sulawesi Selatan.
Penandatanganan yang berlangsung di Aula Tirta Dharma, Kantor Pusat PDAM Makassar, Kamis (18/9/2025), menjadi langkah strategis untuk memperkuat tata kelola perusahaan, integritas, serta manajemen risiko.
MoU tersebut disaksikan langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Makassar sekaligus Plt Dewan Pengawas PDAM, Andi Zulkifli Nanda.
Kesepakatan ini mencakup empat fokus utama, yakni penerapan good corporate governance (GCG), penguatan pengendalian internal, manajemen risiko, serta penguatan fungsi pengawasan internal.
Plt Direktur Utama PDAM Makassar, Hamzah Ahmad, menegaskan bahwa penandatanganan MoU ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan tonggak penting bagi transformasi perusahaan.
“Jika kemarin kita mengasah kapasitas SDM lewat pelatihan, hari ini kita memperkuat pondasi kelembagaan bersama BPKP. Tujuannya jelas, membangun tata kelola yang bersih, akuntabel, dan berintegritas,” ujarnya.
Hamzah juga memaparkan sejumlah tantangan besar yang masih membayangi kinerja PDAM. Mulai dari posisi perusahaan yang berada di peringkat ke-9 dari 23 kabupaten/kota di Sulsel, tingkat kehilangan air yang mencapai 51 persen, hingga potensi sanksi administrasi terkait pengelolaan air baku dan pajak.
Ia juga menyoroti beban pegawai sekitar Rp18 miliar per tahun serta pertanggungjawaban perjalanan dinas Rp12 miliar yang masih dinilai tidak optimal.
“Kami menyadari, keberhasilan PDAM tidak hanya diukur dari kualitas layanan air bersih, tetapi juga dari seberapa kuat integritas dan transparansi dalam proses bisnis. Karena itu, kerja sama ini menjadi momentum penting untuk mengembalikan kejayaan perusahaan seperti pada 2013–2014 lalu,” tegas Hamzah.
Kepala Perwakilan BPKP Sulsel, Rasono, menyambut positif langkah PDAM Makassar. Menurutnya, peran BPKP bukan sekadar melakukan audit, tetapi juga memberikan pendampingan teknis, asistensi, hingga konsultasi berkelanjutan.
“Kami ingin hadir sebagai mitra strategis, memastikan implementasi tata kelola yang sehat, manajemen risiko yang kuat, serta pencegahan kecurangan,” ungkapnya.
Lebih jauh, Rasono menekankan pentingnya PDAM sebagai penyedia layanan vital sekaligus penggerak ekonomi daerah.
“Dengan komitmen yang kuat, kami yakin PDAM Makassar bisa bangkit dan kembali menjadi salah satu perusahaan air minum terbaik di Kawasan Timur Indonesia,” ujarnya menutup.
Comment