Erhu, Alat Musik Tradisional Tiongkok Bersenar Rambut Ekor Kuda

ERHU - Erhu merupakan sejenis alat musik tradisional yang marak dimainkan di Guangdong, Tiongkok. Alat musik tradisional dimainkan dengan cara digesek.

MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Sebagai upaya melestarikan budaya Tionghoa di Indonesia, tidak ada salahnya mencoba mempelajari alat musik tradisional seperti Erhu. Kini alat musik tradisional gesek yang banyak dimainkan di Guangdong, Tiongkok, mulai diminati masyarakat negeri ini, khususnya warga Tionghoa.

Erhu merupakan sejenis alat musik tradisional yang marak dimainkan di Guangdong, Tiongkok. “Alat musik tradisional ini cara mainkannya digesek, di mana lagu-lagu yang dibawakan berasal dari kalangan rakyat (folk song),” ungkap Zheng Xuanyuan, salah seorang pemain alat musik tradisional Erhu, ketikaditemui beberapa waktu lalu saat tampil pada suatuacara Imlek di Makassar.

Ia menjelaskan, saat ini semakin banyak orang yang ingin belajar Erhu. Pasalnya, paduan suara gesekan dan alat musiknya sendiri yang terbilang unik, mengundang rasa penasaran bagi penikmat musik. Sehingga banyak orang, khususnya pemain musik ingin tampil mahir memainkan Erhu.

Senar dari Rambut Ekor Kuda

Zheng sudah sejak 10 tahun lalu belajar Erhu. Awalnya, ia suka alat musik itu karena kakeknya memiliki alat musik ini, dan mewariskan kepadanya. Setelah mendapat warisan alat musik tersebut, ia pun serius belajar hingga saat ini.

“Erhu merupakan alat musik tradisional Tiongkok yang populer selain alat musik lainya seperti Guzheng dan Dizi. Secara umum, alat musik gesek dikenal juga dengan istilah huqin, yang merupakan alat musik tradisional orang Mongolia,” terangnya.

Pada mulanya, sebut Zheng, Erhu menggunakan dua senar yang terbuat dari sutra, namun seiring perkembangan zaman, sekarang menggunakan senar dari logam. Dijelaskan, Erhu juga biasanya menggunakan membran dari kulit ular piton.

Cara memainkan Erhu digesek dengan busur yang terbuat dari bambu dan rambut ekor kuda. “Alat musik ini unik, tercipta dari kreasi tradisional leluhur etnik Tionghoa. Perlatan Erhu dibikin dari bahan yang sederhana seperti bambu (batang), sutra (senar), dan kulit ular piton (membrane),” urainya.

Zheng memaparkan, Erhu yang terbuat dari tongkat panjang, berfungsi sebagai leher instrumen. “Juga terdapat sebuah kotak suara kecil berbentuk segi enam, segi delapan, atau ada juga yang berbentuk bulat tetapi jarang sekali,” bebernya.

Tidak seperti alat musik petik lainnya, yang biasanya hanya memiliki suara pembukaan kecil, Erhu terbuka pada bagian belakangnya. “Instrumen dan senar keduanya memiliki panjang 32 inci, mulai dari atas hingga bawah terbuat dari kayu cendana,” imbuhnya.

Comment