MEDIAWARTA.COM, BANGKALAN – Pertandingan berakhir, full time antara PSM Makassar kontra tuan rumah Madura United berakhir dengan kekalahan Tim Juku Eja. Hingga pluit ditiup sebagai tanda setop, skor jomplang 4-1 bagi kemenangan Madura United.
Pertandingan melawan tim yang sementara menempati urutan kedua di Indonesian Championsip Soccer (ICS) A 2016 tersebut, merupakan petaka bagi anak-anak asuh Pelatih Kepala PSM Makassar, Robert Rene Alberts. Dii kandang Madura United, Pasukan Ramang dibombardir gol, meskipun pada awal babak pertama PSM Makassar sempat unggul satu gol melalui aksi M Rahmat.
Sebelumnya, pada menit ke-81, naas bagi PSM Makassar lantaran gawangnya kemasukan melalui aksi solo Slamet Nur Cahyo. Pemain ini berhasil menjaringkan gol indah dari aksi individualnya. Skor berubah 4-1 dari sebelumnya 3-1. Gol memperbesar kemenangan untuk Madura United.
Gol individual Slamet, uniknya berhasil melewati empat pemain belakang PSM Makassar. Mereka dikecoh Slamet sebelum menyepak dan memasukkan bola ke gawang. Sebelumnya, Madura United mencetak dua gol penalti lewat Pablo Rodriguez dan Erick Weis.
Laga sempat memanas, pasalnya pemain PSM Makassar sempat mogok main pada menit ke-60 karena tidak dapat menerima keputusan wasit. Pengadil lapangan hijau tersebut memberikan hadiah penalti kepada Madura United karena menganggap Ardan Aras handsball.
Padahal, dari tayangan ulang di layar kaca, jelas bola hanya menyentuh bahu sekitar dada Ardan Aras. Atas penalti tersebut, Risky Pellu dan kawan-kawannya pun memprotes keras. Mereka mendatangi wasit untuk menganulir keputusan controversial ini.
Bahkan, para pemain PSM Makassar sempat keluar lapangan sebagai tanda protes kepemimpinan wasit yang dinilai berat sebelah. Akan tetapi, mogok main itu hanya berlangsung beberapa menit. Setelah mendapat bujukan main dari Robert dan tim pelatih, pemain PSM Makassar akhirnya kembali masuk lapangan.
Comment