MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Melihat model komunikasi serta gaya/style leadership kedua tokoh ini memang patut diacungi jempol, hal itu bukan karena kekayaan materi melimpah yang dimiliki oleh keduanya, namun kehidupannya yang sangat bersahaja, sederhana, tegas, dan tetap low profile (rendah hati).
Pertama, Dr (HC) H Oesman Sapta Odang (OSO) malang melintang di percaturan politik nasional, seambrek pengalaman Ia peroleh seperti pernah menjadi ketua DPD RI, wakil ketua MPR RI, serta jabatan sosial politik lainnya. Kepiawaiannya dalam menggunakan hati nurani politiknya menjadikan Ia selalu berada dalam lingkaran istana. Mulai dari jaman presiden Soeharto, BJ Habibie, Gusdur, Megawati, SBY, hingga Jokowi saat ini. Pemilu 2024 OSO dukung siapa, jawabannya tunggu Desember 2022.
“Hanura kemana 2024, tunggu Desember ya”. Jawab OSO kepada media saat di Mercure Ancol Jakarta (18/9).
Sekarang, OSO memimpin partai besar Hanura, pemilik OSO Group ini berambisi mengembalikan kejayaan Hanura serta menjadi penentu dalam Pemilu 2024 mendatang.
Benny Rhamdani bahkan menyebutnya salah satu king maker Indonesia karena kepiawaiannya melakukan negosiasi dan human relationship.
“Hanura bangga memiliki tokoh seperti OSO”. Tutur Ketua OKK Hanura ini.
Sosok yang kedua, Kolonel (Purn) Ir Amsal Sampetondok MSi (AST) adalah purnawirawan Mabes TNI AD sejak 2018, memiliki 12 hotel (Benhil Group) serta aktif dalam kegiatan sosial, keagamaan dan kemanusiaan maka sosoknya di kenal sebagai tokoh berpengaruh di Sulawesi Selatan.
Pengalaman di dunia politik awalnya sebagai pemerhati dan penyokong kandidat yang ingin bertarung pada kontes legislatif dan pilkada/pemilu. Namun, sejak Ia didapuk sebagai ketua Hanura Sulawesi Selatan maka jejaring politik yang dibangunnya selama ini menjadi modal sosial untuk membawa Hanura Sulsel patut diperhitungkan kembali. Berminat melenggang ke senayan? Jawabnya menunggu perintah OSO
“Saya siap ke Senayan (DPR RI) bila ada sinyal/perintah OSO”. Tuturnya saat di Ancol Jakarta.
Bahkan Ketua OKK Hanura Sulsel, Syafaruddin Ahmad menyebut AST sebagai sosok perfecto karena Ia memiliki variabel komplit (finansial, jejaring, dan kapasitas/kapabilitas) sebagai syarat modal sosial memimpin partai besar.
“AST pemecah ombak sekaligus solusi peredam”. Ucap Opu Taba (panggilan akrab) aktivis Reformasi 98 ini.
Keduanya (OSO dan AST) tidak bisa dibandingkan karena mereka sukses pada masanya hingga saat ini, namun loyalitas dan kemampuannya dalam mendesain kesuksesan Hanura kedepan patut diperhitungkan karena melihat keduanya memiliki kemampuan finansial, jejaring dan ketokohan yang mumpuni.
Pemilu 2024 nanti menjadi pertaruhan keduanya menjadi sosok trigger dalam memenangi Hanura untuk kembali bangkit, jaya, dan menang sebagaimana tahun pemilu 2009 dan 2014.
Comment