Steve Jobs: Harta Tidak Bisa Membeli Kebahagiaan

Steve Jobs

MEDIAWARTA.COM – Dalam suatu tulisan di media sosial, pada dinding Facebook-nya, seorang bernama Aman AS menuliskan kalimat “Disadarkan oleh Tulisan Ini”, lalu membagikan ke beberapa pengguna Facebook lainnya.

Tulisan yang ia bagikan itu, ternyata tulisan pribadi Steve Jobs yang sudah menjadi viral di beberapa media sosial. Menurutnya, Steve Jobs menuliskan curahan hatinya menjelang meninggal dunia karena sakit.

“Steve Jobs, pemilik salah satu korporasi IT terbesar dunia, Apple Co. Memiliki kekayaan bersih 10 miliar dolar AS atau setara Rp 135 triliun. Pria kelahiran 24 Februari 1955 itu, meninggal 5 Oktober 2011 dan tutup usia pada 56 tahun,” runut Aman.

Dijelaskan, ada kalimat menyentuh Steve sebelum meninggal. Antara lain, dalam dunia bisnis, ia adalah simbol dari kesuksesan, seakan harta dan dirinya tidak terpisahkan. Karena selain kerja, ia tidak memiliki banyak hobi.

Selanjutnya, Aman menuliskan kalimat mengharukan yang merupakan tulisan Steve semasa terbaring di rumah sakit.

“Saat ini, saya (Steve Jobs) berbaring di rumah sakit, merenungi jalan kehidupan yang pernah saya lalui. Kekayaan, nama, dan kedudukan, semuanya itu tidak ada artinya lagi. Malam yang hening, cahaya dan suara mesin di sekitar ranjang saya, bagaikan napas maut kematian yang mendekat terhadap diri saya,” tulis Steve.

Selanjutnya, Steve menulis, sekarang ia mengerti bahwa seseorang asal memiliki harta secukupnya untuk digunakan bagi dirinya saja, itu sudah cukup. Alasannya, mengejar kekayaan tanpa batas itu bagaikan monster yang mengerikan.

“Tuhan memberi kita organ-organ perasa, agar kita bisa merasakan cinta kasih yang terpendam dalam hati yang paling dalam. Tetapi, bukan kegembiraan (kebahagiaan) yang datang dari kehidupan yang mewah. Sebab, itu hanya ilusi,” urai Steve.

Ditambahkan, harta kekayaan yang ia peroleh saat hidup (sebelum sakit),
tidak mungkin bisa dibawa pergi. Yang bisa ia bawa adalah kasih yang murni, yang selama ini terpendam dalam hati.

“Hanya cinta kasih itulah yang bisa memberi saya kekuatan dan terang. Ranjang apa yang termahal di dunia ini? Ranjang orang sakit. Orang lain bisa membukakan pintu mobil untukmu, orang lain bisa kerja untukmu, tetapi tidak ada orang yang bisa menggantikan sakitmu. Barang hilang bisa didapat kembali, tetapi nyawa hilang tak bisa kembali lagi. Saat Anda masuk ke ruang operasi, Anda baru sadar betapa berharganya kesehatan itu,” tulis Steve.

Menurutnya, saat seseorang berjalan di jalan kehidupan ini, dengan berjalannya waktu, suatu saat akan sampai pada suatu tujuan. Bagaikan panggung pentas, tirai panggung akan tertutup, dan pentas telah berakhir.

“Yang patut kita hargai dan sayang adalah hubungan kasih antarkeluarga,
cinta suami-istri, dan juga kasih persahabatan antarteman,” tutup Steve dalam catatannya.

Menutup tulisannya di Facebook, Aman menyarankan agar semua orang dapat menghargai setiap detik dalam kehidupan. “Isi hidup kita dengan perkara-perkara yang tidak bisa dibeli dengan uang. Tulisan (Steve Jobs) ini, sangat bermakna dan diberkati untuk menjadi pembelajaran yang positif,” imbaunya.

Comment