MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal, membuka Diskusi Publik Komisi Hukum dan Perundang-undangan, dengan tema “Membagun Sinergitas dalam Menangkal Bahaya Aliran Sesat”, yang diselenggarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Makassar di Hotel Agraha, Jalan Andalas Makassar, Sabtu (28/5/2016).

Dalam sambutanya, Deng Ical, sapaan akrab Rizal, mengatakan, seminar tersebut sangat penting bukan karena diikuti para ikuti para ustaz dan kiai, tetapi diskusi penting sebagai konten kampanye modern melalui media, baik cetak maupun elektronik (digital).

“Model kampanye modern yang sangat penting, khususnya melalui media sosial yang dapat menyebarluaskan informasi terkait bahaya aliran sesat yang cepat sampai kepada masyarakat,” terangnya.

Menurut pasangan Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto ini, majelis ulama yang paling bertanggung jawab setelah pemerintah dalam menangkal bahaya aliran sesat. Oleh karena itu, semua lapisan dapat mengambil peran masing- masing dalam mengurangi aliran sesat.

“Majelis Ulama dan pemerintah harus bersinergi untuk menangkal bahaya aliran sesat yang saat ini banyak meresahkan masyarakat,” pesan Rizal.

Ia juga berharap dalam diskusi ini dapat memunculkan ide dan model hukum
yang bisa dijadikan masukan yang membagun demi terciptanya Indonesia yang bersih dari aliran-aliran sesat, dan dapat produktif terutama dalam tatanan umat Islam.

Sementara itu, Ketua Panitia Diskusi, Sulaiman, mengatakan, pertemuan adalah bagian silaturahmi untuk mempererat tali silaturahim antara para ormas Islam di Kota Makassar.

Kegiatan dihadiri dperwakilan MUI setiap kecamatan se-Kota Makassar, ormas Islam, dan para pemerhati hukum Kota Makassar.

Novianti/Foto: Humas Pemkot Makassar