JK sudah tak sabar ingin segera menonton film Uang Panai

MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – JK sudah tak sabar ingin segera menonton film Uang Panai. Demikian juga warga Sulsel lainnya yang sudah tidak sabar lagi menunggu pemutaran perdana yang mengangkat cerita tentang kehidupan masyarakat Bugis-Makassar.

Uang Panai merupakan film bergenre drama komedi romantis yang pemeran utamanya diisi artis muda berbakat Kota Makassar, Ikram Noer yang berperan sebagai Anca dan Nurfadhillah berperan sebagai Risna. Tidak ketinggalan, komedian yang lagi “naik daun”, Tumming dan Abu.

Tak hanya itu, film yang merupakan dedikasi penuh sineas Bugis-Makassar ini juga diisi artis nasional Katon Bagaskara dan Jane Salimar. Diproyeksi, film ini bakal menjadi tonggak sejarah kebangkitan film lokal yang “go nasional”.

Menurut Eksekutif Produser Wachyudi Muchsin, film Uang Panai yang diprodukksi Makkita Cinema Production, akan tayang perdana secara serentak pada 25 Agustus 2016 di Studio XXI, Studio 21, Megaplex, dan Cineplex seluruh Indonesia.

Ia menambahkan, sudah banyak warga Sulsel yang tidak sabar ingin ke bioskop untuk menonton film Uang Panai. Bahkan, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) pun mengemukakan hal yang sama. Sebelumnya, JK sangat mengapresiasi hadirnya film lokal karya anak Bugis-Makassar. Ia menyatakan bakal menonton bareng keluarga dan koleganya di Jakarta.

“Sudah ada warga Sulsel di perantauan telah menjadwalkan nonton bareng. Insya Allah, film Uang Panai akan menjadi film mendidik, menghibur, dan menarik,” imbuh Wachyudi kepada MediaWarta.com di Makassar, Rabu (20/7/2016).

Film Uang Panai berkisah tentang seorang pemuda, Anca yang memperjuangkan cintanya terhadap wanita pujaannya, Risna. Sayangnya, aturan adat istiadat suku Bugis-Makassar, mengharuskan Anca membayar uang panai sebesar Rp 150 juta saat ingin melamar pacarnya tersebut. Dari sinilah muncul konflik, yang disisipi unsur komedi yang diperankan Tumming dan Abu.

Berawal dari “mahar” tersebut, alur film Uang Panai dimulai. Sebab, Anca serta keluarganya merasa tak sanggup menyiapkan uang panai Rp 150 juta sesuai pemintaan keluarga Risna.

Intinya, film ini bercerita tentang kehidupan masyarakat Bugis-Makassar. Pesan yang ingin disampaikan, uang panai bukan segalanya dalam mewujudkan cinta suci dua insan (pernikahan), sekaligus bisa dibedakan mana uang panai atau mahar,” tutup Wachyudi.

Novianti/Foto: Istimewa

Comment