Tips Kenapa Harus Pindah Ke Bisnis Daring

MEDIAWARTA.COM, SINJAI – Sebanyak 1004 peserta mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 14 Juli 2021 di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Membangun Usaha Online”.

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Mike Rini selaku Perencana Keuangan dan Pendiri Mitra Rencana Edukasi, Rudi Hartono selaku jurnalis, Runi Virnita Mamonto selaku Komunikasi Merk Digital dan Spesialis Media Sosial SKENA, serta Andi Bau Senja Marlia Bellina selaku pemengaruh. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Rachman Pratama. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.. 

Pemateri pertama adalah Mike Rini yang membawakan tema “Peran  Literasi Digital di Dunia Marketplace”. Dalam sesinya, ia memaparkan mengapa masyarakat perlu beralih ke bisnis daring. Menurut dia, pelanggan saat ini lebih mengandalkan layanan belanja digital karena proses jual-beli menjadi lebih mudah dan dapat dilakukan di rumah masing-masing.

Berikutnya, sesi dilanjutkan oleh Rudi Hartono dengan tema “Pengetahuan Dasar dan Aturan Usaha Online”. Rudi menjelaskan bahwa meski potensi berbisnis secara daring memang menggiurkan, namun diperlukan niat sungguh-sungguh dan usaha yang keras agar bisnis daring dapat berjalan secara lancar. Selain itu, terdapat pula tantangan lain seperti penipuan daring yang kian marak saat ini.

Sebagai pemateri ketiga, Andi Bau Senja Marlia Bellina membawakan tema “Membangun Bisnis Online”. Senja memaparkan bahwa berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan pada Januari 2020, diketahui bahwa pengguna internet Indonesia mencapai angka 175,4 juta. Menurut Senja, hal ini dapat dijadikan sebagai peluang bagi pebisnis untuk menjadikan pengguna internet tersebut sebagai pasar baru dalam usaha bisnis daring.

Adapun Runi Virnita Mamonto selaku pemateri terakhir membawakan tema “Perlindungan Hak Cipta di Ranah Digital”. Runi membagikan beberapa cara untuk melindungi diri dari pelanggaran hak cipta saat melakukan bisnis daring diantaranya seperti menggunakan aplikasi yang memang menyediakan gambar atau foto secara gratis serta meminta izin apabila ingin menggunakan foto yang dihasilkan oleh orang lain.

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator. Terlihat antusiasme dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp 100.000 bagi sepuluh penanya terpilih.

Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. Salah satu pertanyaan menarik datang dari peserta yang bernama Ustomi yang menanyakan kapan waktu yang tepat untuk mempromosikan produk di media sosial. Menurut Mike, hal pertama yang harus diperhatikan adalah pemilihan aplikasi sosial media, serta membuat konten yang interaktif sehingga calon penjual dapat memberikan masukan.

Comment