MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Atap atau bubungan merupakan salah satu komponen rumah yang sangat penting. Karena pentingnya, elemen yang terletak di bagian teratas hunian ini mesti ada, beda halnya elemen lain seperti fasad dan lainnya yang masih bisa dikesampingkan.
Selain penting, atap juga rentan terkena masalah ketika musim hujan tiba. Untuk merawat atap, diperlukan keseriusan pemilik rumah. Paling tidak, rutin mengecek sebelum memasuki musim hujan.
Untuk merawat atap, termasuk gampang-gampang sulit. “Gampang, karena bahan untuk atap mudah ditemukan di toko bangunan. Sulit, karena letaknya di atas sehingga perlu pekerja khusus untuk mengecek bagian-bagian atap yang rusak atau bocor,” imbau Aseng, salah seorang pemilik toko bangunan di Jalan Hertasning, Makassar, saat ditemui Jumat (11/3).
Ketika ditanyakan, apakah perlu mengganti semua bahan atap seperti seng yang bocor, pria berdarah Tionghoa ini menjelaskan, tidak perlu. “Karena mengganti keseluruhan atap, dilakukan apabila kerusakannya sangat parah. Untuk kebocoran kecil, masih bisa ditempel dengan lak atau lem khusus seng. Lak seng ini sudah umum dijual di toko-toko bangunan,” ujarnya.
Aseng mengingatkan, pemilik rumah harus menambal seng yang bocor, sekecil apapun kebocorannya. Pasalnya, tetesan air hujan yang merembes masuk dapat sedikit demi sedikit merusak tiang-tiang penyangga atap. Kalau sudah begitu, tiang yang biasanya terbuat dari kayu akan mudah keropos.
“Jika rumah berangka atap kayu, sesekali cobalah melongok ke dalam loteng. Siapa tahu ada rangka kayu yang keropos. Jika menemukan rangka yang keropos, segera perbaiki sebelum kerusakan itu makin parah,” pesan ayah dua putra dan satu putri ini.
Namun, bila sudah terlanjur keropos bukan berarti tidak dapat diantisipasi. Proses perbaikan sederhana dapat dilakukan jika tingkat kerusakan atap tergolong ringan. “Yang termasuk kerusakan atap ringan, antara lain keropos pada salah satu rusuk atau bilah kayu,” runut Aseng.
Dijelaskan, untuk memperbaiki bilah kayu yang keropos, pemilik rumah harus membongkar seng atau genteng di atas bagian bilah kayu yang lapuk tersebut. “Lakukan secara hati-hati agar seng atau genteng tidak roboh. Jika kayu yang keropos itu memanjang hingga ke nok (poros), bongkarlah genteng ke atas hingga mendekati nok,” sarannya.
Setelah itu, pemilik rumah sebaiknya mengukur panjang kayu yang rusak untuk menyiapkan penggantinya dengan ukuran sama. “Bongkar kayu yang rusak itu, lepaskan paku pengikat, baik paku pengikat balok rangka maupun pengikat bilah kayu. Jika perlu, gunakan gergaji untuk memotong-motong kayu itu menjadi beberapa bagian agar proses pembongkaran lebih mudah,” urai Aseng.
Untuk memasang kayu pengganti, penggemar fotografi ini menyarankan pemasangan dari dalam. “Pasang dari dalam. Masukkan kayu ke dalam loteng dan selipkan kayu pengganti ke lokasi kayu lama. Setelah itu, ikat kayu baru ke balok utama. Gunakan paku sebagai pengikatnya. Setelah itu, pasang kembali seng atau genteng ke posisi semula,” imbuhnya.
Comment