MEDIAWARTA, MAKASSAR – Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., menerima kunjungan Mr. Omar Malik-Direktur Regional Elsevier Asia Tenggara didampingi Dr. Johan Jang-Konsultan Pelanggan Elsevier Asia Tenggara. Kunjungan dalam rangka membahas mengenai program kolaboratif konsorsium Dikti terkait jurnal koleksi ScienceDirect tersebut berlangsung di Ruang Rapat Rektor, Lantai 8 Gedung Rektorat, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Kamis (21/03). Prof JJ bersepakat dengan Mr. Omar akan mengadakan beberapa kali workshop dan seminar untuk peningkatan kapasitas dosen, peneliti dan mahasiswa Unhas khususnya dalam penulisan dan penerbitan karya ilmiah.
Turut mendampingi, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan (Prof. drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., Ph.D., Sp.BM (K)), Ketua LPPM, Kepala Perpustakaan, Kepala Pusat Peningkatan Reputasi, Ketua PMC dan Direktur Sistem Informasi Unhas.
Rektor Unhas Prof JJ menyampaikan ucapan selamat datang atas kunjungan Elsevier. Kunjungan ini menurut Rektor Unhas, menjadi sarana untuk berdiskusi sekaligus bertukar informasi tentang langkah stategis dalam mendorong peningkatan kualitas artikel ilmiah.
“Melalui diskusi seperti ini, tentu akan sangat dalam meningkatkan kapasitas kami. Pertemuan ini juga menjadi kesempatan untuk menyampaikan aspirasi dan kebutuhan dalam hal pengembangan riset dan publikasi ilmiah,” jelas Prof JJ.
Pada kesempatan yang sama, tim elsevier menjelaskan Indonesia merupakan salah satu negera dengan riset terbanyak di Asean. Untuk memperkenalkan riset Indonesia secara menyeluruh ke dunia, kerjasama dengan lembaga riset Indonesia dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut.
Permasalahan yang hadir saat ini untuk pengembangan riset Indonesia adalah kualitas tulisan yang belum sesuai dengan standar jurnal internasional. Sejak Juli 2023, telah dilakukan pengembangan kualitas riset di Indonesia.
Secara umum, kunjungan ini membahas tentang pemanfaatan ScienceDirect dari Elsevier, kinerja publikasi universitas, termasuk luaran publikasi, sitasi dan metris relevan hingga rencana pembuatan studi kasus mengenai perkembangan riset Indonesia.
Comment