MEDIAWARTA.COM, JAKARTA – Potehi, wayang asal Tiongkok ini telah bermetamorfosis menjadi salah satu budaya di Nusantara. Hal itu terjadi lantaran Potehi yang berkembang di tanah Jawa memiliki identitas berbeda dibandingkan Potehi di Negeri Panda. Penegasan itu bukan sekadar klaim, tetapi melalui proses ilmiah berupa penelitian yang panjang.
Peneliti Wayang Potehi di Indonesia, Ardian Purwoseputro, mengungkapkan, wayang jenis ini di Nusantara, mulai ada pada abad ke-17 yang dibawa imigran asal Tiongkok. Dalam perkembangannya, Potehi di Jawa memiliki keunikan tersendiri karena dipengaruhi akulturasi budaya Jawa.
Terdapat akulturasi kental yang terlihat dari peranan seniman Jawa. Juga terdapat penggunaan bahasa Indonesia dan Jawa. Ini diperkuat adanya pantun dan syariah, yang justru menambah unsur kekayaan wayang Potehi Jawa, katanya beberapa waktu lalu dalam peluncuran buku Wayang Potehi of Java di Grand Indonesia, Jakarta.
Ardian mengungkapkan ketertarikannya untuk meneliti perkembangan Potehi di Jawa. Ia mengaku, selama dua tahun melakukan penelitian, hasilnya dituangkan dalam bentuk buku Wayang Potehi of Java.
Selama meneliti, ia menemui para pegiat Potehi dari masa ke masa, serta artefak yang berkaitan. Potehi berasal dari tanah Hokkian (Tiongkok selatan), tetapi bisa berkembang dengan baik di tanah Jawa. Bagaimana masyarakat menggemarinya, terutama yang tinggal di sekitar klenteng, tegasnya.
Bahkan, sambung Ardian, potehi juga telah memiliki nama di Jawa, yakni wayang Thithi.
Comment