Kejahatan Mulai Merajalela di Dunia Digital

MEDIAWARTA.COM, BOLAANG MONGONDOW – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 23 Juli 2021 di Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Lindungi Diri, Pahami Fitur Keamanan Digital”. Kegiatan kali ini dihadiri oleh 652  peserta yang telah mendaftarkan diri sebelumnya.

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Richard Togaranta Ginting selaku dosen Ilmu Perpustakaan dan Sains Informasi Universitas Udayana, Kevin Horax selaku pengusaha dan Digital Marketing, Grisiana Rintani Mokodompit selaku relawan TIK, serta Qodriansyah Agam Sofyan selaku Koordinator Wilayah AJI Indonesia Wilayah Sulawesi-Maluku-Maluku Utara. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Febriani Stevani. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.

Pemateri pertama adalah Richard Togaranta Ginting yang membawakan tema “Tips & Trik Bertransaksi secara Digital dengan Mudah dan Aman”. Dalam sesinya, Richard menjelaskan jenis layanan perbankan digital di Indonesia dan tips aman dalam bertransaksi keuangan serta belanja secara daring.

Berikutnya, Kevin Horax menyampaikan materi berjudul “Memahami Aturan Bertransaksi di Dunia Digital”. Ia mengatakan bahwa hal-hal yang perlu diperhatikan dalam transaksi digital, di antaranya adalah keamanan, perangkat, serta anggaran yang dimiliki. “Sedangkan etika dalam transaksi digital, yaitu kejujuran, keadilan, rendah hati, simpati, dan kecerdasan,” imbuhnya. 

Sebagai pemateri ketiga, Grisiana Rintani Mokodompit membawakan tema tentang “Cara & Legalitas Bayar Tagihan Daring”. Grisiana menjelaskan mengenai legalitas transaksi digital beserta pasal dalam UU ITE yang mengaturnya. “Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam transaksi digital adalah menyimpan bukti transaksi,” pesannya. 

Qodriansyah Agam Sofyan, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema mengenai “Jenis-jenis Penipuan di Internet dan Cara Menghindarinya”. Agam berpesan agar masyarakat waspada terhadap beragam jenis kejahatan dan penipuan di internet. “Jangan mengangkat telepon dari orang yang tidak dikenal lebih dari satu menit,” kata Agam. 

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Salah satu peserta, Liliani Subianto Arif, bertanya mengenai orang lain yang mendaftarkan dompet digital menggunakan nomor kita. Richard menanggapi bahwa kita dapat melaporkan pada pihak terkait bahwa data tersebut tidak benar. “Lebih baik diunreg saja, sehingga kita dapat menggantinya dengan nomor baru,” saran dia. 

Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. 

Comment