Disbud Makassar Gelar Program Museum Keliling dan Pendataan Benda Bersejarah di Lomba Kelurahan Tingkat Sulsel

MEDIAWARTA, MAKASSAR – Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Makassar menggelar agenda “Museum Keliling” di Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, bertepatan dengan Lomba Kelurahan tingkat Sulawesi Selatan 2024. Rabu (26/6/2024).

Acara ini bertujuan untuk mempromosikan warisan budaya lokal dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian sejarah dan budaya.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Makassar, Andi Herfida Attas, secara resmi membuka program museum keliling dengan tema “Museum Menyentuh Warga Lorong.”

Dalam sambutannya, Andi Herfida Attas menegaskan bahwa program ini adalah wujud nyata komitmen pemerintah dan pemangku kepentingan untuk menjaga dan mempromosikan warisan budaya kepada seluruh warga.

“Museum keliling menghadirkan museum dalam bentuk yang lebih fleksibel dan dapat dijangkau oleh masyarakat luas,” ujar Andi Herfida.

Selain museum keliling, Kelompok Sadar Budaya (Pokdarbud) Manggala turut menggelar pameran sekitar 150 koleksi benda pusaka seperti badik, tombak, patung, alat baccing, parang, keris, dan batu di “Pendopo Aspirasi.” Pameran ini merupakan bagian dari rangkaian acara yang mendukung kegiatan Lomba Kelurahan Tingkat Sulsel.

Tim pendaftaran objek diduga cagar budaya (ODCB) juga hadir di lokasi untuk melakukan pendataan terhadap benda-benda pusaka tersebut.

Salah satu benda yang didata adalah badik milik Ketua Kelompok Sadar Budaya, Andi Pasamangi Wawo. Pendataan ini penting untuk memastikan bahwa benda-benda bersejarah tersebut terjaga dengan baik dan diakui sebagai bagian dari warisan budaya daerah.

Dengan adanya program museum keliling dan pendataan benda bersejarah ini, Dinas Kebudayaan Kota Makassar berharap dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya lokal. Program ini juga diharapkan dapat memperkuat identitas budaya daerah dan menumbuhkan rasa bangga terhadap kekayaan budaya yang dimiliki.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pameran, tetapi juga menjadi momen edukatif bagi masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih mengenal dan mencintai sejarah serta budaya daerah mereka. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi bagian integral dari upaya pelestarian budaya di Kota Makassar.

Comment