Bahasa Hati di GraPARI Maros, Telkomsel Hadirkan Layanan Ramah untuk Tunarungu

Petugas GraPARI Telkomsel Maros memberikan pelayanan kepada pelanggan tunarungu menggunakan bahasa isyarat. Komitmen ini menjadi bagian dari upaya Telkomsel menghadirkan layanan yang inklusif dan ramah disabilitas. Foto: Masyudi Firmansyah/Mediawarta

MEDIAWARTA, MAROS – Telkomsel melalui GraPARI Maros terus menunjukkan komitmennya menghadirkan layanan inklusif dan ramah disabilitas. Sejumlah fasilitas telah disediakan untuk memastikan pelanggan dengan kebutuhan khusus tetap mendapatkan kenyamanan saat mengakses layanan.

GraPARI Maros kini dilengkapi kursi roda, jalur masuk khusus, hingga tempat duduk prioritas bagi pelanggan disabilitas. Fasilitas ini dirancang untuk memudahkan mobilitas sekaligus memberikan pengalaman layanan yang lebih manusiawi dan setara.

Operation Manager GraPARI Telkomsel Area 4, Atim Mufarridah mengatakan, tidak hanya fasilitas, Telkomsel juga menaruh perhatian serius pada aspek pelayanan. Seluruh customer service (CS) di GraPARI Maros telah mendapatkan pelatihan khusus agar mampu memberikan layanan optimal bagi pelanggan disabilitas utamanya penggunaan bahasa isyarat kepada Tunarungu.

“Semua CS kami telah menjalani training khusus agar lebih peka dan sigap melayani pelanggan disabilitas. Kami ingin memastikan mereka mendapatkan pengalaman layanan yang sama baiknya dengan pelanggan lain,” ujar Atim, Kamis (25/9/2025).

Prosedur pelayanan pun dibuat lebih inklusif. Pelanggan disabilitas yang datang akan diarahkan ke tempat duduk prioritas dan langsung dibantu oleh petugas hingga seluruh kebutuhan layanan terpenuhi tanpa menunggu terlalu lama.

Selain layanan langsung, Telkomsel juga menyediakan kanal digital e-care yang dapat diakses pelanggan disabilitas secara online. Kanal ini memungkinkan mereka melakukan konsultasi maupun pengaduan layanan tanpa harus datang ke GraPARI.

Atim melanjutkan, bahwa GraPARI Maros masih menghadapi keterbatasan dalam penyediaan interpreter bahasa isyarat maupun alat bantu komunikasi khusus. Meski begitu, solusi alternatif tetap dihadirkan melalui aplikasi teks di ponsel maupun media tulis sederhana.

“Memang saat ini kami belum memiliki interpreter bahasa isyarat. Tetapi, petugas kami berusaha mencari solusi, misalnya menggunakan aplikasi di ponsel atau kertas untuk membantu komunikasi dengan pelanggan tunarungu,” jelasnya.

Sebagai langkah penguatan, GraPARI Maros akan menggelar pelatihan rutin sebulan sekali bagi CS maupun petugas keamanan. Tujuannya untuk memperkuat kesadaran dan keterampilan staf dalam memberikan pelayanan ramah disabilitas.

Ia menambahkan, GraPARI Maros sendiri telah hadir sejak lima tahun lalu. Namun, program pelatihan secara masif baru mulai digencarkan dalam dua hingga tiga tahun terakhir.

“Sejak dua sampai tiga tahun terakhir, kami lebih masif melakukan training, tidak hanya untuk CS tetapi juga security. Harapannya, semua staf siap melayani pelanggan dengan ramah, tanpa terkecuali,” tutup Atim.

Kehadiran fasilitas ramah disabilitas di GraPARI Maros sejalan dengan visi Telkomsel sebagai perusahaan digital yang mengedepankan kesetaraan akses.

Telkomsel ingin memastikan setiap pelanggan, termasuk penyandang disabilitas, dapat menikmati layanan terbaik.

Comment