Salju di Kyoto

Foto: Istimewa

“Asako-san,” saya mencoba menghibur hatinya, “kehidupan berjalan begitu saja. Apa yang telah terjadi terhadap dirimu, saya, dan siapapun juga, semua sudah diatur oleh-Nya. Kita hanya punya kehendak dan usaha. Selebihnya, Tuhan menentukan. Kamu tak perlu menyesalinya berlarut-larut. Hal itu justru membuat kamu tenggelam pada kesedihan yang berkepanjangan. Pada saat ini, yang penting menata hati dan hari depan yang lebih baik. Jangan bermuram durja, Asako. Masih banyak orang yang mengasihimu. Ada Kimiko, saudara laki-lakimu, dan juga saya. Tak ada yang lebih berharga dari semua itu, bukan?”

Asako menatap saya lekat-lekat. Lalu, perlahan-lahan senyum manis terukir di wajahnya. Senyum yang begitu saya kenal. Dengan hangat ia kemudian mencium pipi saya.

“Terima kasih, Taufiq-san,” bisiknya lirih di telinga saya.

Matanya berbinar cerah.

Di luar salju mulai menebal. Gumpalannya bertebaran di mana-mana. Warnanya putih menyiratkan misteri yang tak terpecahkan. Sungguh, suatu keindahan yang menakjubkan. Saya pun tahu pasti, saya telah memiliki keindahan yang sama. Nun jauh di sana, di kampung halaman saya, terhadap mata teduh Sri, istri saya dan binar ceria mata Rahmat, putra kesayangan saya.

Keterangan:

Dozo: Silakan
Kampai: Bersulang
Arigato gosaimaz: Terima kasih banyak
Oyasuminasai: Selamat malam

Biodata Penulis:

Amril Taufik Gobel, lahir di Makassar, 9 April 1970. Menamatkan kuliah di Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Hasanuddin (Unhas) pada 1994. Semasa kuliah, sejak 1991-1998, sering menulis cerpen dan artikel untuk media cetak lokal di Makassar (Harian Fajar dan Pedoman Rakyat), maupun media cetak nasional (Femina, Harian Republika, Harian Suara Pembaruan). Dua antologi cerpennya yang berjudul “Seorang Pelacur dan Sopir Taksi” dan “Cinta dalam Sepiring Kangkung”, masing-masing telah diadaptasi menjadi sinetron Pintu Hidayah di RCTI. Sementara cerpen lain, “Biarkan Aku Mencintaimu dalam Sunyi”, “Email Terbuka Seorang Selingkuhan”, dan “Jatuh Cinta di Kilometer Dua Puluh Tiga” dimuat dalam buku antologi cerpen komunitas blogfam yang diterbitkan penerbit Gradien pada akhir 2006.

Comment