BRI Salurkan KUR Bagi UKM Pengelolaan Sampah

MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) secara bertahap bakal menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) untuk pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang bergerak pada segmen pengelolaan sampah di Makassar.

Head of Business Banking BRI Wilayah Makassar, Deny Rochman, mengatakan, pada tahap awal penyaluran KUR untuk sektor itu akan menyasar delapan pelaku UKM persampahan yang dinilai memiliki kapasitas usaha yang layak mendapatkan pembiayaan.

Untuk sementara delapan UKM, ke depannya kami akan terus memantau potensinya. Yang jelas, kami berkomitmen untuk mendorong UKM agar bisa maju dan berkembang melalui KUR, terangnya, saat ditemui di kantornya, Jalan Ahmad Yani, Makassar (14/3).

Adapun besaran KUR yang siap disalurkan secara kumulatif untuk delapan UKM pengelolaan sampah Makassar sebesar Rp 135 juta. Ini berpotensi naik signifikan sesuai kapasitas maupun kondisi usaha.

Deny merinci, komposisi penyaluran KUR untuk sektor tersebut bervariasi, mulai Rp 5 juta-Rp 30 juta sesuai kapasitas usaha.

Secara simbolis, penyerahan fasilitas KUR juga dirangkaikan peringatan puncak Hari Peduli Sampah 2016 yang dipusatkan di Makassar belum lama ini.

Menurut Deny, penyaluran KUR untuk sektor persampahan itu juga merupakan bentuk sinergi perseroan dengan Pemkot Makassar yang mengembangkan konsep Bank Sampah.

Sementara itu, Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdan Pomanto, mengatakan, sejak diluncurkan pada 2015 lalu, konsep Bank Sampah telah merangsang pertumbuhan UKM yang bergerak di sektor tersebut.

Hingga Februari 2016, terdapat sekitar 205 UKM yang melakukan kegiatan usaha pengelolaan sampah yang terintegrasi dengan Bank Sampah inisiasi Pemkot Makassar.

“Perkembangannya sangat menggembirakan, bahkan delapan di antaranya telah mendapatkan fasilitas KUR dari BRI untuk meningkatkan kapasitas usahanya,” papar Ramdhan.

Dijelaskan, seluruh UKM yang beroperasi itu telah mengantongi izin operasional pengelolaan maupun daur ulang sampah dengan rata-rata pendapatan Rp 2 juta per minggu.

Untuk jangka panjang, UKM persampahan itu ditargetkan mampu menarik fasilitas pinjaman melalui skema KUR yang disalurkan melalui bank penyalur. Di sisi lain, geliat UKM persampahan diharapkan dapat menopang Makassar menjadi proyek percontohan nasional dalam hal pengelolaan sampah.

Secara simultan, Ramdhan memaparkan pihaknya juga tengah merancang desain pengembangan tempat pembuangan akhir (TPA) Antang agar lebih layak dan berkelas.

“Pemkot Makassar bahkan telah mengalokasikan dana sekitar Rp 15 miliar dalam APBD Makassar 2016 untuk mendukung konsep tersebut,” bebernya.

Adapun rinciannya, Rp 10 miliar untuk pembenahan fasilitas dan infrastruktur TPA, serta Rp 5 miliar untuk akses jalan.

Comment