DP2 Makassar Aktif Membina Kelompok Tani

MEDIAWARTA, MAKASSAR – Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Kota Makassar, ikut ambil bagian pada kegiatan Pangan Murah, yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, di Gedung Kartini, 24 – 25 Oktober 2022 kemarin.

 

Di event ini, menurut Kepala Bidang Padi, Palawija dan Holtikultura, DP2 Kota Makassar, Indriaty Djaharuddin, pihaknya menurunkan 30 kelompok tani dan kelompok wanita tani, yang secara bergilir memasarkan produknya.

 

“Kami menampilkan hasil pertanian dan hasil olahan pertanian dari kelompok tani dan kelompok wanita tani binaan dari DP2. Mereka tersebar di beberapa kecamatan yang ada di Kota Makassar,” sebutnya.

 

Dituturkan Indriaty, selama ini DP2 Kota Makassar, telah aktif melakukan pembinaan kelompok tani. Itu dilakukan oleh penyuluh lapangan pertanian dan perikanan, dimana jumlahnya sekitar 70-an orang yang ada di kota ini.

 

“Penyuluh lapangan merupakan perpanjangan tangan kami, untuk melakukan pembinaan kepada kelompok-kelompok tani yang ada di beberapa kecamatan,” ujarnya.

 

Masing-masing penyuluh itu, lanjut Indriaty, memiliki wilayah kerja masing-masing, sampai ke tingkat kelurahan. Adapun kelompok tani dan kelompok wanita tani, yang aktif di Kota Makassar, jumlahnya sekitar 80-an.

 

Alasan dibentuknya kelompok tani, tambahnya, itu berdasarkan regulasi yang telah mengatur, karena pihaknya tidak dapat memberikan bantuan kalau petani itu sifatnya perorangan. Maka dibentuklah kelompok-kelompok tani, sebagai syarat untuk menerima bantuan di bidang pertanian.

 

“Kelompok-kelompok tani itu lah, yang kami fasilitasi mereka bantuan pertanian. Bisa dalam bentuk bibir, benih, alat-alat mesin pertanian, alat pengolahan pertanian, dan lain-lain. Fasilitas itu datang baik melalui pemerintah kota Makassar, pemerintah provinsi Sulsel, maupun pemerintah pusat,” jelas Indriaty.

 

Penyuluh pertanian dan perikanan sangat berperan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya kelompok tani, bagaimana cara bertani yang baik, bagaimana mengolah hasil pertanian, hingga akhirnya dapat bernilai ekonomis. Penyuluh mendampingi kelompok tani setiap saat, mulai dari saat bercocok tanam hingga pengolahan.

 

“Tujuan sebenarnya dari kelompok tank ini, bagaimana menggerakkan ekonomi masyarakat, yang kita mulai dari lorong,” tutup Indriaty.

Comment